1 Juli 2025

Marketplus.id – Konektivitas digital yang meningkat membuat masyarakat harus adaptif dan responsif, terutama dari sisi pemahaman tren dan penguasaan perangkat teknologi. Terlebih di masa pandemi, banyak keterampilan digital yang diperlukan agar mampu bertahan dalam cepatnya penetrasi teknologi di kehidupan sehari-hari.

Namun sayangnya, kompleksitas masyarakat Indonesia membuat proses pengembangan keterampilan (skill upgrading) menjadi tantangan pengembangan SDM Indonesia secara umum.

Dalam survei IMD World Digital Competitiveness 2019, daya saing Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara. Angka ini termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asean. Memiliki digital skills merupakan salah satu kunci peningkatan daya saing, tidak hanya bagi angkatan kerja tetapi juga masyarakat umum.

“Digital skill adalah kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, aplikasi komunikasi dan jaringan untuk mengakses dan mengelola informasi. Sehingga memungkinkan orang untuk membuat dan berbagi konten, berkomunikasi dan berkolaborasi dan memecahakan masalah untuk pemenuhan diri yang efektif dan kreatif dalam kehidupan, pembelajaran, pekerjaan, dan kegiatan sosial pada umumnya,” kata Agung Gita Subakti, Lecturer Specialist S2 Business Hotel Management Universitas BINUS dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur (6/7/2021).

Agung menjelaskan, pandemi Covid 19 menjadikan kegiatan yang sebelumnya dapat dilakukan secara tatap muka, seperti penjualan, pekerjaan kantor, sampai pendidikan. Sekarang harus dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Keadaan ini menjadikan semua pihak tergagap-gagap untuk mengantisipasinya.

“Contohnya dunia pendidikan, sebelumnya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, sekarang harus dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring). Hal ini menjadikan masalah sendiri bagi guru dan siswa. Guru dan siswa yang belum atau tidak mengenal sistem pembelajaran daring sekarang dituntut untuk dapat berinteraksi dalam pembelajaran dengan system daring,” paparnya.

Lanjutnya, beragam aplikasi hadir untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan secara daring. seperti Zoom, Cisco WebEx, Mentimeter, Kahoot, dan lain-lain. “Aplikasi pembelajaran yang sering digunakan di Indonesia adalah Zoom dan Google Meet, sedangkan kalau di Malaysia adalah Cisco WebEx. Sedangkan aplikasi Mentimeter dan Kahoot adalah aplikasi permainan yang diselipkan saat pembelajaran agar mahasiswa tidak bosan,” paparnya.

Ia juga menambahkan, pada masa pandemi Covid-19, setiap individu perlu menguasai literasi digital merupakan kecakapan penting yang dibutuhkan untuk beradaptasi di zaman yang penuh dengan lautan informasi. Kecakapan ini serta mengantisipasi penyebaran informasi negatif.

“Karena literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis dan pembelajaran ilmu lainnya. Setiap orang hendaknya dapat bertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *