2 Juli 2025

Marketplus.id – Semakin maju dan canggihnya teknologi, semakin luas pula kejahatan dapat terjadi. Salah satu contohnya dapat terjadi pada handphone alias ponsel yang sering kita gunakan. Hampir semua pekerjaan yang membutuhkan komputer bisa diselesaikan hanya melalui handphone. Bahkan kita lebih merasa kehilangan jika yang tertinggal handphone ketimbang dompet. Karena peran dompet pun bisa digantikan handphone.

Hal itu diungkapkan Ediyanto, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo (UNARS), saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupetan Situbondo, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021).

Lanjutnya, handphone sudah seperti kebutuhan primer bagi orang zaman sekarang. Karena itu pula, handphone rawan jadi sasaran kejahatan karena tersimpan banyak data berharga. Salah satunya disadap. Kejadian seperti ini memang sudah banyak terjadi.

“Penyadapan handphone bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal korbannya. Pengguna harus waspada dengan praktek tersebut karena peretas mencari data-data penting dalam ponsel,” ujarnya.

Ia menjelaskan, ponsel yang disadap umumnya menimbulkan tanda-tanda khusus. “Kamu bisa mengetahuinya dengan munculnya keanehan pada ponsel seperti peningkatan data seluler, munculnya iklan yang tidak diinginkan dan masih banyak hal aneh lainnya,” paparnya.

Berikut ini beberapa tanda yang menunjukan adanya penyadapan oleh pihak tertentu pada ponsel, seperti masalah baterai, peningkatan penggunaan data seluler, iklan dan aplikasi yang tidak diinginkan, masalah aplikasi, teks dan pesan aneh, situs web terlihat berbeda di handphone.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dini Noor Aini (Dosen Fisip Universitas Abdurachman Saleh Situbondo (UNARS)), Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara), Lina Yuriyana Soeherman (Kasie Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja), dan M. Sofyan Sahuri (Key Opinion Leader & Video Content Creator).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *