
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten Bojonegoro, (18/8).
Acara dipimpin oleh Moderator, Iman Dwihartanto,CPS, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Dr. Agung Slamet Riyadi, ST., MMSI, Dr. Theresia Pradiani, SE.,MM., CRA, Ranny Afandi, SP, Andy Ardian, SP dan Anelies Praramadhani (KOL).
Dengan jumlah 1410 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber DR. Agung Slamet Riyadi adalah Bagaimana caranya membuat model pemasaran di medsos yang unik dan menarik sehingga dapat dilirik oleh segala umur misalnya produk makanan ringan?
Agung Slamet Riyadi menjelaskan, “Kita bisa buat model yang berbeda dan trend. Misalnya produk makanan ringan, mulai kemasan yang menarik, nama yang unik, dan pilihan rasa. Cantumkan juga diskripsi produk kita, dan kalau perlu selipkan nuansa humor. Misalnya : tempe gila, kopi janji mantan. Didukung dengan gambar (visualisasi) produk kita. Kalau ingin sukses kita harus perbaiki digital skill kita”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.