1 Juli 2025
Picture1 copy

Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Bojonegoro, (21/10).

Acara dipimpin oleh Zafirah Aurelia Budiman, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Nisfu Asrul Sani, Muhammad Rizal Adinata, S.Pd., Asep Kambali, S.Pd, M.I.K., Bagaskoro, S.Kom, MM.,  dan Anelies Praramadhani (KOL).

Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah Siap Mental Di Ranah Digital  dan masing-masing  narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.

Dengan jumlah 289 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.

Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Nisfu Asrul Sani adalah mengenai metode ATM, apa batasan-batasan dalam meniru karya orang lain, agar tidak termasuk menjiplak karya orang lain (plagiat)? Kemudian apakah kita perlu izin kepada orang yang idenya akan kita tiru?

Nisfu Asrul Sani menjelaskan “Plagiarisme adalah Tindakan menjiplak atau mencomot hasil karya orang lain. Dalam hal ini, Tindakan plagiarisme merupakan Tindakan yang berada pada tingkatan terburuk. Kita masuk ke tingkatan yang masih bisa diterima adalah boleh melakukan ATM, tapi lakukan modifikasi semaksimal mungkin supaya tidak melakukan plagiarisme. Langkah lebih bagus lagi, kita meminta izin kepada pemilik karya untuk memodifikasi karya sang pemilik. Atau bisa dengan terus berlatih sehingga tidak perlu memodifikasi karya orang lain”.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab  serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.

Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *