
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Bojonegoro, (15/11).
Acara dipimpin oleh Moderator, Vio Annisa, S.Pd., CPS, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Dr. Havid Han, M.M, Anjani Amitya Kirana, BES, Dr. Agung Slamet Riyadi, ST., MMSI, Akhmad Firmannamal, Ph.D dan Praseno Nugroho (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah WFH WFO Manakah Yang Lebih Efektif dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.
Dengan jumlah 567 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Akhmad Firmannamal, Ph.D. adalah terkait keamanan digital, akhir-akhir ini banyak yg menjadi korban kiriman COD. Mungkinkah data bocor dari platform belanja online ini? Lalu bagaimana cara menanggulanginya.
Akhmad Firmannamal, Ph menjelaskan, “Marketplace sejatinya tidak 100% aman. ada kasus marketplace yang mengalami kebocoran data konsumen dan diperjual belikan di dark web. kita harus langsung buang packaging dari e-commerce. Saat ini penggunaan sosial media untuk produktivitas bisa kita maksimalkan, terutama keperluan WFH. namun yang harus kita ingat adalah masalah keamanan yang harus dijaga betul”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.