
Marketplus.id – PT Yili Indonesia Dairy (Yili) kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui program unggulan bertajuk Joyday, Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia.
Program ini mencakup pengembangan dan perekrutan tenaga kerja lokal serta subsidi modal untuk para mitra hawker, inisiatif yang berhasil mengantarkan Yili meraih TOP CSR Award 2025, sebuah penghargaan prestisius atas praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Presiden Direktur PT Yili Indonesia Dairy, Yu Miao, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini, “Kami merasa terhormat menerima penghargaan TOP CSR Award 2025. Ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga motivasi untuk terus menjalankan program yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi bisnis kami, tetapi juga bagi para mitra, distributor, hawker, dan masyarakat luas. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem kami,” jelas Yu Miao.
Sebagai bagian dari strategi bisnis berkelanjutan, Yili telah merekrut sekitar 98% tenaga kerja lokal, di mana 54% di antaranya merupakan warga sekitar pabrik yang berlokasi di Jawa Barat.
Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi pengangguran, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi di tingkat lokal. Melalui program hawker, Yili telah memberdayakan lebih dari 2.000 individu di seluruh Indonesia sebagai mitra.
Para hawker ini menjadi ujung tombak distribusi yang memungkinkan produk Yili lebih mudah diakses langsung oleh konsumen di berbagai daerah, bahkan hingga ke pelosok. Yili juga menggandeng lebih dari 500 depo lokal untuk memastikan kelancaran distribusi produk kepada para hawker dan menciptakan ekosistem kemitraan yang saling menguntungkan.
“Program hawker tidak hanya berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat jaringan distribusi kami secara inklusif. Kami ingin terus membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk bergabung, termasuk di wilayah-wilayah yang sebelumnya belum terjangkau,” tambah Yu Miao.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 sebesar 4,76%, lebih rendah dibandingkan Februari 2024 yang mencapai 4,82%. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak krisis tahun 1998 bahkan dalam kurun lima tahun terakhir ketika tingkat pengangguran di Indonesia sempat menyentuh 7,07% pada masa krisis Covid-19 tahun 2020. Kehadiran program hawker dari Yili tentunya menjadi sebuah solusi untuk membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
Ke depannya, Yili berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi seluruh mitra hawker. Pelatihan ini mencakup pengelolaan usaha mikro, layanan pelanggan, serta edukasi seputar produk dan kebersihan pangan, guna meningkatkan profesionalisme dan daya saing para mitra di lapangan.
“Kami percaya bahwa program ini tidak berhenti pada pemberian modal, tetapi juga bagaimana kami bisa membekali para mitra dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang. Tujuan akhir kami adalah menciptakan kemitraan yang saling memperkuat dan tumbuh bersama,” tutup Yu Miao.