
Marketplus.id – Lebih dari 30 tahun berkecimpung di industri penerbangan membuat Dian Ediono paham betul dinamika dunia aviasi Indonesia. Mantan Vice President Director International Region Garuda Indonesia ini kini angkat suara terkait wacana besar penggabungan tiga maskapai nasional.
Namun, alih-alih mendukung merger, Dian justru mendorong pendekatan yang lebih kolaboratif dan fleksibel: aliansi.
“Indonesia adalah negara kepulauan. Konektivitas bukan kemewahan, tapi kebutuhan. Kita tidak bisa menyederhanakan masalah besar dengan solusi instan seperti merger,” katanya.
Dalam pandangannya, menjaga identitas tiap maskapai lebih penting daripada melebur semuanya. Ia mencontohkan bagaimana aliansi global seperti SkyTeam, yang juga pernah ia tangani saat bertugas di Amsterdam, mampu menyatukan kekuatan tanpa mengorbankan keunikan masing-masing maskapai.
Tak hanya soal struktur, Dian juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang visioner. Ia percaya, sektor ini membutuhkan sosok pemimpin yang tidak hanya paham teori bisnis, tetapi juga realitas geografis dan ekonomi Indonesia.
“Transportasi udara adalah tulang punggung konektivitas. Jika salah kelola, dampaknya bukan hanya ke bisnis, tapi juga ke pembangunan nasional,” tegasnya.