7 Oktober 2025
WhatsApp Image 2025-10-07 at 09.32.37

Marketplus.id – Biro perjalanan asal China yang mendominasi dari Asia dan Belanda sebagai pendatang baru nampak aktif menarik simpatik para buyers dalam gelaran TTC Travel Mart International ke-42, yang berlangsung di Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta, Senin, (6/10/2025).

Project Manager TTC Travel Mart International, Kidung Pascalis, menyampaikan event ini diselenggarakan dua kali dalam setahun di dua kota berbeda. Tahun ini dilakukan pada bulan Februari di Jakarta dan Surabaya, selanjutnya bulan Oktober di Jakarta dan Medan.

Secara peserta, lanjut Kidung, dibanding tahun 2024 sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda. Memang ada penurunan sedikit, tapi tidak terlalu signifikan. Tahun ini total sellers mencapai 118, dengan jumlah meja 107. Sementara jumlah buyers mencapai 800 peserta.

Selain itu, Kidung pun mengaku bahwa sellers dari Indonesia berkurang dibanding pada penyelenggaraan TTC Travel Mart International bulan Februari 2025 lalu. Penurunan jumlah sellers ini akibat kebijakan efisiensi anggaran, dan membatasi aktivitas bepergian. “Beberapa kota yang langganan ikut, tahun ini mereka absen,” ungkap Kidung.

Pelaku pasar tradisional dari Asia pun sedikit bergeser, biro perjalanan China begitu mendominasi, disusul Vietnam, Jepang, dan Korea. “Sejumlah provinsi dari China datang langsung untuk menggarap pasar Indonesia,” lanjutnya.

Dari pasar Eropa, selain sellers lama banyak juga pendatang baru dari biro perjalanan dengan skala menengah dan kecil. Jika pada penyelenggaraan di bulan Februari lalu tercatat ada 4 sellers baru, di bulan ini meningkat menjadi 8 sellers.

Perlu dicatat, TTC Travel Mart International kali ini pun merubah penyelenggaraannya dari yang biasanya di bulan September dirubah ke bulan Oktober menyesuaikan kalender bursa wisata ITB Asia di Singapura.

Perubahan jadwal penyelenggaraan ke bulan Oktober tahun ini juga terbukti efektif. “Beberapa peserta ITB Asia terlebih dahulu mengikuti TTC Travel Mart sebelum melanjutkan pameran ke Singapura. Strategi ini terbukti berhasil dan meningkatkan partisipasi internasional,” jelasnya.

Sementara itu, General Manager Wens Europe, Iwan Kips, perusahaan Destination Management Company (DMC) asal Belanda, menegaskan mengikuti TTC Travel Mart menjaadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan bisnis di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

“Indonesia adalah pasar potensial untuk segmen incentive, leisure, dan corporate travel. Sejak pagi kami telah bertemu lebih dari 100 agen perjalanan yang tertarik untuk bekerja sama,” ujarnya.

Wens Europe memanfaatkan kedekatan historis dan budaya antara Indonesia dan Belanda untuk membangun kepercayaan pasar. “Kami memahami budaya Indonesia dan terbiasa menangani wisatawan Asia, termasuk menyediakan makanan halal dan menu Indonesia di Eropa,” jelas Iwan.

Dikesempatan yang sama, Cecilia Liswardi, perwakilan Indoreisen Europe, memperkuat kemitraan jangka panjangnya di TTC Travel Mart. Indonesia tetap menjadi wisatawan paling loyal untuk destinasi Eropa Barat. “Negara-negara seperti Belanda, Belgia, Prancis, Swiss, dan Italia masih menjadi favorit wisatawan Indonesia,” katanya.

Cecilia pun mengaku bahwa tahun ini terjadi penurunan sekitar 50 persen. Saat peak season ada 30 grup agent per tahun dimana tiap grupnya membawa 25 wisatawan ke Eropa. Ia menilai kebijakan efisiensi anggaran, dan lemahnya daya beli menjadi pemicunya.

Meski demikian, minat masyarakat Indonesia terhadap Eropa tetap tinggi. “Sekarang lebih banyak wisatawan yang memilih perjalanan keluarga atau grup kecil dengan tema khusus, dan kami optimistis pasar akan kembali pulih,” tuturnya.

Setelah sukses di Jakarta, rangkaian TTC Travel Mart 2025 akan berlanjut di Aryaduta Hotel Medan, Sumatera Utara, Rabu, (8/10/2025), dengan total 71 sellers dan 150 buyers terdaftar. Kota Medan dipilih sebagai tuan rumah kedua karena menjadi salah satu pusat pertumbuhan pariwisata dan bisnis potensial di kawasan barat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *