Marketplus.id – Ketua Umum Soekarno Hatta Trade Facilitation Committee (STFC) terpilih periode 2025–2028, Andrianto Soedjarwo, menegaskan bahwa fokus utama kepengurusannya adalah memperkuat kolaborasi antara regulator dan seluruh pelaku usaha di ekosistem Bandara Soekarno–Hatta.
Menurutnya, sinergi yang solid adalah fondasi agar STFC semakin terlihat dan berperan nyata di mata publik. Andrianto mengakui bahwa tantangan utama STFC saat ini adalah menurunnya keterlibatan pelaku lokal dalam industri logistik bandara.
Ia menuturkan bahwa dalam dua dekade terakhir terjadi pergeseran besar: jika dahulu pemain lokal mendominasi, kini pemain asing hadir jauh lebih banyak akibat globalisasi dan perubahan kebijakan investasi.
Menurutnya, banyak perusahaan lokal yang kini terakuisisi atau terdesak oleh pemain asing yang beroperasi secara lebih profesional dan berorientasi bisnis. Pemerintah yang membuka kepemilikan asing hingga 100% di sektor logistik mempercepat perubahan peta persaingan tersebut.
Meski demikian, Andrianto menegaskan bahwa fenomena ini bukan ancaman. Ia justru melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat kolaborasi antara pemain lokal dan asing, serta menjadikan STFC wadah komunikasi saat terjadi isu atau perbedaan pandangan dengan regulator.
Dalam jangka pendek, STFC akan fokus meningkatkan visibilitas dan eksistensinya di lingkungan Bandara Soekarno–Hatta. Tujuannya adalah memastikan setiap anggota memahami peran dan manfaat STFC, terutama dalam memperlancar arus keluar-masuk barang yang merupakan misi utamanya.
Andrianto juga menyoroti sejumlah regulasi baru yang berpotensi menghambat proses logistik, salah satunya rencana pemberlakuan pemeriksaan impor 100%. Ia menilai kebijakan tersebut berisiko menimbulkan kemacetan, meningkatkan dwelling time, dan memicu lonjakan biaya logistik. STFC sedang berdiskusi dengan pihak Bea Cukai untuk mencari solusi yang aman namun tetap efisien.
Ia menambahkan, STFC fokusk pada pelaku bisnis yang beroperasi di Soekarno–Hatta. “Yang ingin dibangun adalah ekosistem usaha yang aman, komunikatif, dan saling terhubung agar setiap masalah dapat diselesaikan secara efektif,” tutupnya.