2 Juli 2025

Marketplus.id – Berita bohong atau hoaks sudah menjadi musuh bersama di media sosial. Selain itu, ujaran kebencian (hate speech) dalam bentuk cyberbullying juga wajib kita lawan di media sosial karena memberikan efek psikologis seperti kecemasan dan rasa isolasi.

Hal itu diungkapkan Agung Gita Subakti, Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (12/7/2021).

Ia menambahkan, cyberbullying sendiri adalah bentuk dari aksi bullying. Di sekolah, bullying amat berbahaya, apalagi jika si murid menolak meminta pertolongan guru saat dikerjai teman sekelasnya. Setidaknya, setelah pulang sekolah mereka bisa terbebas dari si tukang bully.

“Berbeda dengan bullying, cyberbullying justru merupakan aksi di mana pelaku dapat mengintai korbannya di manapun ia berada, apalagi di zaman media sosial seperti sekarang,” ucapnya.

Lanjutnya, cyberbullying sangat berbahaya bagi anak-anak muda karena mengakibatkan kecemasan, depresi, bahkan bunuh diri. “Sayangnya, pelaku cyberbullying belum tentu sadar bahwa perilakunya tidaklah terpuji,” paparnya.

Beberapa praktek cyberbullying yang sering dilakukan adalah melakukan miscall berulang-ulang, mengirimkan email, WhatsApp atau SMS yang berupa ancaman atau hinaan, mencuri identitas orang, berbagi download data diri anda, dan membuat blog tentang keburukan Anda.

“Dampak dari cyberbullying mulai dari ringan sampai yang berat seperti adalah depresi, rendah diri, sakit kepala, hingga yang berat bisa sampai memutuskan untuk bunuh diri,” katanya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (12/7/2021) yang menghadirkan pembicara Habibi (Direktur PT. Media Tama Nusantara), Moh. Jufri (Founder Gubuk Inggris), Akbar Moujahid (Founder dan CEO PT. Multi Kreasi Indonesia), dan Key Opinian Leader Yusuf Efendi (Tim Kreatif Explore Mudara).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *