
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Gresik, (2/8).
Acara dipimpin oleh Moderator, Iman Dwihartanto,CPS®., Cht, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Ir. Andre Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc., Hari Widianto, M.Pd, Dr. (c) Havid Han, M.M., Bagaskoro, S.Kom., MM. dan Danin Sibilo (KOL).
Dengan jumlah 606 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Andre Parvian adalah bagaimana menyikapi agar komentar yang menyulut emosi?
Menurut Andre Parvian, tidak jarang kita kesulitan menjelaskan sesuatu kepada orang yang sudah terpapar hoax.
“Ketika orang tidak percaya Covid-19, mungkin orang itu tidak serta-merta menerima penjelasan yang kita berikan. Butuh waktu dan upaya lebih untuk menjelaskan dan melihat dampaknya. Supaya kita tidak emosi dan tidak menyinggung gunakan kesan atau kanal pribadi (japri), tunjukkan fakta-fakta mengutip sumber-sumber resmi dan valid. Kalaupun penjelasan kita tidak menerima, yang upaya adalah kita sudah mengingatkan. Menjadi baik itu pilihan. Menyebarkan konten baik dan bermanfaat adalah kewajiban,” paparnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.