29 Desember 2025
Arumaya Financial Center 2

Marketplus.id –  Kota-kota besar di Indonesia kini memasuki fase urbanisasi yang semakin intens, membawa tantangan baru dalam mobilitas dan produktivitas. Khususnya di Jakarta, waktu tempuh rata-rata pekerja mencapai 1-2 jam per hari, dengan sebagian besar waktu terbuang di perjalanan antara hunian dan tempat kerja.

Di tengah dinamika ini, pelaku bisnis dan perusahaan korporat tidak hanya mencari lokasi perkantoran yang strategis, tetapi juga ekosistem kerja terintegrasi yang mampu mendukung keberlangsungan operasional jangka panjang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 67% penduduk Indonesia diproyeksikan akan tinggal di kawasan perkotaan pada 2035, dengan konsentrasi tertinggi di Jakarta. Sementara itu, penggunaan transportasi publik seperti MRT dan LRT terus meningkat, mencerminkan pergeseran preferensi masyarakat terhadap konektivitas dan aksesibilitas.

Konsep mixed-use development mulai menjadi solusi yang semakin relevan untuk menjawab kebutuhan ini. Berikut adalah lima alasan mengapa model pengembangan ini kini menjadi pilihan strategis untuk operasional bisnis modern.

1. Dekat dengan Konsumen: Respons terhadap Tren “Near Me”

Perilaku konsumen telah berubah drastis. Pencarian untuk layanan “near me” di platform digital kini meningkat hingga 85%, mencerminkan pergeseran prioritas masyarakat yang menginginkan kemudahan akses tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Konsumen modern, termasuk pekerja kantoran, kini lebih memilih lokasi yang menawarkan berbagai fasilitas dan layanan dalam jangkauan dekat.

Bagi pelaku usaha ritel dan kuliner, keberadaan di kawasan mixed-use development menempatkan bisnis tepat di jalur pergerakan harian ribuan orang. Sementara bagi penyewa perkantoran, kedekatan dengan berbagai fasilitas memberikan benefit nyata seperti peningkatan efisiensi waktu dan kenyamanan karyawan.

2. Fasilitas Terintegrasi untuk Work-Life Balance Karyawan

Dengan konsep yang menggabungkan hunian, perkantoran, dan area komersial, kawasan mixed-use mengurangi jarak antar aktivitas penting dalam kehidupan urban. Potensi pemotongan waktu perjalanan, akses mudah ke fasilitas kesehatan, olahraga, serta pilihan kuliner, menjadikan lingkungan kerja lebih mendukung produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Bagi penyewa area ritel, keberadaan konsentrasi pekerja profesional dengan daya beli stabil membentuk ekonomi siang hari yang kuat. Hal ini menghasilkan pola konsumsi yang konsisten sepanjang hari, berbeda dengan area komersial standalone yang hanya ramai di waktu-waktu tertentu.

3. Akses ke Pasar Multi-Segmen yang Lebih Stabil

Mixed-use development menghubungkan tiga segmen pengguna sekaligus: penghuni residensial, pekerja kantoran, dan pengunjung eksternal. Masing-masing memiliki pola konsumsi berbeda, mulai dari kebutuhan sarapan pagi, makan siang kantor, hingga pengunjung sore dan malam hari.

Bagi pelaku usaha komersial, kondisi ini menciptakan traffic yang stabil dan sumber pendapatan yang lebih beragam. Berbeda dengan lokasi yang hanya memiliki satu fungsi dan bergantung pada satu segmen saja, mixed-use development menawarkan ketahanan bisnis yang lebih baik.

4. Efisiensi Operasional dan Komitmen Keberlanjutan

Ekosistem terintegrasi memungkinkan efisiensi operasional yang sulit dicapai di kawasan dengan fungsi tunggal. Penyewa dapat mengakses infrastruktur bersama seperti manajemen parkir, sistem keamanan terpadu, dan logistik yang lebih efisien untuk menurunkan biaya operasional.

Dari sisi keberlanjutan, banyak mixed-use development modern kini mengadopsi teknologi hemat energi dan meraih sertifikasi bangunan hijau. Bagi perusahaan yang menjalankan program keberlanjutan, hal ini memberikan nilai tambah bagi reputasi dan persepsi publik terhadap komitmen lingkungan perusahaan.

5. Stabilitas Nilai Investasi Jangka Panjang

Dengan diversifikasi segmen pengguna, mixed-use development memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap fluktuasi ekonomi. Jika satu sektor melemah, sektor lain dapat memberikan keseimbangan. Untuk penyewa yang mempertimbangkan kontrak jangka panjang atau ekspansi, kawasan dengan konektivitas tinggi dan sertifikasi bangunan hijau cenderung mempertahankan bahkan meningkatkan nilai dalam jangka panjang.

Faktor-faktor ini memberikan kepastian bagi perusahaan untuk merencanakan pertumbuhan bisnis secara lebih strategis.

Menjawab kebutuhan akan hunian dan ruang kerja yang lebih terintegrasi, Astra Property menghadirkan The Arumaya, sebuah mixed-use development di kawasan strategis R.A. Kartini, Jakarta Selatan. Berdiri di atas lahan seluas 25.792 m², The Arumaya menghadirkan Arumaya Financial Center untuk area komersial dan perkantoran, serta Arumaya Residences dengan desain modern untuk gaya hidup urban.

“Kami merancang The Arumaya dengan filosofi ‘Simply Integrated, Smartly Connected’. Konsep mixed-use development ini bukan hanya tentang menyatukan berbagai fungsi dalam satu kawasan, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang memfasilitasi gaya hidup urban yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Demmy Indranugroho, Head of Leasing Management and Corporate Communications Astra Property.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *