Markeptlus.co.id – Tahun ini, perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah tatanan hidup masyarakat, termasuk juga menimbulkan goncangan ekonomi. Daya beli masyarakat menurun, omset bisnis merosot, usaha gulung tikar, hingga pemutusan hubungan kerja bagi karyawan di sejumlah industri.

Ancaman resesi kian nyata membayangi laju perekonomian dunia, yang mana telah resmi dialami sejumlah negara. Resesi juga diprediksi tak terhindarkan akan dialami Indonesia, mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020, tercatat minus 5,32 persen. Jika pada kuartal selanjutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada pada angka minus, Indonesia memasuki jurang resesi.

Lalu bagaimana memaknai semangat kemerdekaan kali ini? Di tengah kondisi sulit ini, Diplomat Success Challenge (DSC), salah satu kompetisi wirausaha terbesar dan terdepan di Indonesia inisiasi dari Wismilak Foundation, tetap hadir sebagai bentuk komitmen terus menggerakkan ekosistem wirausaha, selaku fasilitator yang membantu tumbuh kembangnya bisnis di Indonesia.

DSC tahun ini menginjak kali ke-11 sejak pertama kali digelar tahun 2010, dan terlepas dari situasi pandemi, kompetisi tetap dilaksanakan sebab penguatan ekosistem wirausaha justru dipandang semakin perlu digencarkan. “Penyelenggaraan DSC XI 2020 di tengah pandemi ini tetap perlu dilakukan sebagai upaya kami berpartisipasi turut mendukung ketahanan dan keberlangsungan dunia usaha di Indonesia, yang jadi salah satu kunci dalam mengatasi krisis,” kata Surjanto Yasaputera, Ketua Dewan Komisioner DSC XI 2020, saat berbicara pada konferensi pers, Jumat (14/8).

Surjanto menyampaikan, sektor paling vital untuk dibangkitkan saat ini salah satunya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau wirausaha, sebagai sarana penyerapan tenaga kerja. “UMKM sangat berperan strategis dalam pemulihan dan menggerakkan perekonomian bangsa. Oleh karena itu, penguatan iklim wirausaha secara umum di Indonesia sangat mendesak dilakukan, dan melalui DSC XI 2020, kami ingin menggelorakan kebangkitan ekonomi, dan bahwa DSC dapat menjadi rumah bagi para wirausahawan untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Surjanto.

Bikin gebrakan dan tetap optimistis

Setiap tahun, DSC memberikan hadiah hibah modal usaha total Rp 2 miliar, pendampingan dan edukasi, bagi peserta yang terpilih. Adapun tema penyelenggaraan DSC XI 2020 adalah #BikinGebrakan, yang bermaksud sebagai bentuk dukungan dan dorongan kepada generasi muda untuk berani berwirausaha dan membuat gebrakan dalam bisnis, khususnya yang bisa relevan dengan kebutuhan dan situasi terkini.

Edric Chandra, Program Initiator Diplomat Success Challenge, menyampaikan bahwa pandemi bisa dibilang telah menjadi ‘disrupsi’ yang signifikan dalam dunia bisnis. Munculnya sejumlah tren, transformasi, dan kenormalan baru dalam menjalankan bisnis, melecut dunia usaha untuk inovatif dan adaptif agar dapat selamat dari krisis. “Kami berharap DSC dapat menumbuhkan generasi muda yang percaya diri dan tangguh untuk membuat gebrakan bisnis, dan kami siap mendukung lahirnya ide dan terobosan bisnis baru yang relevan dan dibutuhkan oleh masyarakat saat ini,” kata Edric.

Telah berjalan selama satu dekade, DSC terus memperluas jangkauannya sejak tahun 2010, hingga kini telah menerima 48.633 proposal bisnis, menggelontorkan Rp 15 miliar hibah modal usaha, dan melahirkan lebih dari 300 alumni yang tergabung dalam jejaring Diplomat Entrepreneur Network (DEN).

“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, dan di tahun ini kami menargetkan 12.500 proposal bisnis baru. Kami percaya DSC adalah platform yang lengkap bagi para wirausahawan untuk mewujudkan impian, sekaligus melahirkan inovasi dan kreasi yang bermanfaat,” kata Edric.

Acara konferensi pers DSC XI 2020 ini juga dihadiri oleh dua anggota Dewan Komisioner DSC, Antarina SF Amir dan Helmy Yahya, dan Faye Alund, Presiden Asosiasi Coworking Indonesia, sebagai mitra penyelenggara DSC. DSC XI 2020 juga didukung oleh empat Mentor Nasional DSC XI, Handoko Hendroyono, Co-founder M Bloc Space & Filosofi Kopi, Inez Stefanie, Founder & Managing Director Supernovae, Helga Angelina, Co-founder Burgreens, dan Ario Pratomoentrepreneurcontent creator, dan investor, yang berperan mendampingi para peserta.

Kompetisi DSC akan dibuka pada 19 Agustus 2020, dan pendaftaran peserta akan ditutup pada 19 Oktober 2020. Kompetisi ini terbuka diikuti secara perorangan, alias tidak bisa dilakukan beregu. Jika sebuah bisnis ingin mengikuti DSC, dapat mengirimkan perwakilan anggota kelompok yang memiliki kemampuan dan memahami ide bisnis untuk menjadi wakil sebagai peserta.

Program DSC memberikan peluang bukan hanya pada bisnis yang sudah berjalan, namun juga bagi mereka yang saat ini memiliki ide bisnis yang masih berupa konsep, baik bisnis yang menghasilkan barang ataupun jasa. Peserta boleh mengirimkan ide bisnis sebanyak-banyaknya, dengan catatan tetap atas nama perorangan (satu nama), dan proposal yang terpilih tetap hanya satu proposal dari beberapa proposal yang dikirim atas nama peserta perorangan yang sama.

DSC XI 2020 hadir dengan format baru yang berbeda dari sebelumnya, sebab disesuaikan dengan situasi pandemi, dengan menggabungkan konsep on-ground roadshow dan virtual roadshowRoadshow bersifat virtual mendominasi, dengan kegiatan seperti webinar, Youtube Live, Instagram Live, dan podcast dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang bisnis, yang diharapkan dapat menarik para submitters mengirimkan ide bisnis proposal mereka. Kegiatan roadshow ini dilakukan bersama beberapa mitra, di antaranya MarkPlus, yang berkolaborasi dengan DSC dengan menggelar serangkaian webinar, selain itu DSC juga menggandeng 40 kampus, 20 inkubator, yang berlokasi di 20 kota.

Setelah pendaftaran ditutup, tahap selanjutnya adalah seleksi untuk mendapatkan 1000 peserta terbaik, yang kemudian akan diseleksi lagi untuk menjadi 150 peserta terbaik. Selanjutnya akan dikerucutkan lagi menjadi 20 finalis, yang terpilih untuk lolos mengikuti tahap inkubasi, Market Challenge, dan berakhir dengan Final Day pada Desember 2020 mendatang.

Bagi peserta yang lolos seleksi dan memperoleh modal usaha senilai total Rp 2 miliar, pendampingan akan diberikan selama dua tahun tanpa biaya, dengan materi yang disesuaikan dengan ide bisnis peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *