Marketplus.co.id – Sebagai asosiasi yang mewadahi para pelaku pariwisata di Tanah Air, ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia) menjadi tempat berkumpulnya individu pariwisata di Indonesia baik dari bidang biro perjalanan, hotel, transportasi, resto, dan pramuwisata.
Pelatihan, kursus, seminar dan segala hal yang bersifat pengembangan kemampuan diri, menjadi sekala prioritas ASPPI saat ini. Semua ini ditujukan dalam rangka menjadikan anggota ASPPI merupakan individu yang profesional, berkompeten dan memiliki dedikasi yang tinggi di bidang kepariwistaan.
Untuk itu, uji kompentensi menjadi keharusan bagi setiap anggota ASPPI untuk dapat memiliki sertifikasi kepariwisataan guna mempersiapkan diri menghadapi new normal bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum ASPPI, Djohari Somad saat membuka Munas ASPPI IV di Tangerang. Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadikan momentum untuk memperbaiki dan meninjau ulang dan mempersiapkan diri apa yang harus dilakukan setelah pandemi ini.
“Ketika new normal nantinya anggota sudah siap secara kompetensi,” ujar Djohari. Ia manambahkan, sudah 98 persen anggota ASPPI yang telah mengikuti uji kompetensi dan telah tersertifikasi.
Pada saat pandemi Covid-19, ASPPI sudah menyiapkan dan menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk melihat apa yang menjadi daya tarik di daerahnya masing-masing, yang kemudian dibuat dalam suatu platform digital yang pada saatnya ditampilkan dan dipasarkan.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya yang hadir dalam Munas ASPPI juga mengatakan, “Pandemi Covid-19 ini hendaknya dijadikan momentum introspeksi serta menggali potensi daerah akan produk unggulan yang nantinya dapat ditawarkan kepada wisatawan.
Munas bertajuk Bersama ASPPI Kita Tingkatkan SDM Pariwisata yang Profesional dan Bertanggung Jawab ini, dihadiri pengurus DPD ASPPI seluruh Indonesia.
Wisnu berharap, sinergi dan kolaborasi antara Kemenparekraf dan pelaku pariwisata akan menemukan solusi terbaik pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berujung pada pemulihan ekonomi nasional.
“Kolaborasi ini penting, karena saat ini pariwisata tidak hanya bersaing secara nasional tetapi bersaing secara global,” kata Wisnu.