17 Februari 2025

Marketplus.co.id OT Group resmi memasuki industri biskuit nasional melalui peluncuran Wafer Tango pada tahun 1995. Setelah 25 tahun berlalu, divisi biskuit OT Group telah meluncurkan puluhan merek dan varian produk biskuit.

Pada tahun ke-25 ini, biskuit OT Group melengkapi kategori produknya di industri biskuit dengan peluncuran merek Cookiez untuk berkompetisi di pasar biskuit kategori cookies.

“Sejarah OT Group masuk dalam industri biskuit, berawal dari insight founder kami setiap kali mengamati perilaku anggota keluarganya di rumah saat menikmati aneka biskuit yang disajikan. Ada satu jenis biskuit yang selalu habis lebih dahulu, yaitu wafer. Dari pengamatan itulah muncul ide untuk membuat wafer Tango, yang kita ketahui bersama selama 25 tahun telah menjadi wafer favorit keluarga Indonesia,” ungkap Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing OT Group dalam sambutannya saat peringatan ulang tahun ke-25 divisi biskuit OT Group dan peluncuran sejumlah produk baru biskuit OT Group secara daring.

Selama seperempat abad meramaikan industri biskuit nasional, divisi biskuit OT Group telah cukup berpengalaman dalam membuat produk-produk biskuit yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

Merek-merek seperti Tango, So Tango, Tango Waffle, Tango Walut,  Oops, Fullo, Fullo Blasto, Fullo In Black Fullo Unicorn, Klop, Klop Saluto, dan Chizmill  sudah akrab di telinga konsumen penggemar biskuit. Tidak banyak produsen biskuit di Indonesia yang memiliki kategori produk yang lengkap, OT Group adalah salah satu perusahaan yang saat ini memiliki kategori produk biskuit yang cukup lengkap.

“Dalam industri biskuit, dikenal ada beberapa kategori produk, diantaranya wafer, crackers, dan cookies. Dengan peluncuran produk baru kami yaitu Cookiez bertepatan dengan 25 tahun divisi biskuit OT Group, lengkap sudah kami memiliki produk di semua kategori biskuit tersebut. Komitmen terhadap kualitas produk, pemilihan bahan baku terbaik, pengendalian mutu ketat, dan strategi pemasaran yang efektif merupakan kunci kami bertahan selama 25 tahun,” papar Harianus Zebua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *