2 Juli 2025

Marketplus.id – Penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19 berdampak pada siswa yang terkendala mengikuti pembelajaran jarak jauh. Karena seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang cepat, tidak diimbangi dengan literasi digital penggunanya.

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

“Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi digital adalah dengan pembelajaran multiliterasi. Pembelajaran multiliterasi adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai strategi pembelajaran untuk membantu siswa memperoleh berbagai pemahaman yang mendalam tentang ide dan konsep penting dalam berbagai mata pelajaran,” kata Queena Fredlina, Relawan TIK Provinsi Bali & Kepala Kemahasiswaan STMIK Primakara, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (19/7/2021).

Ia menjelaskan, strategi pembelajarannya difokuskan sebagai alat dan teknik intelektual yang memungkinkan siswa mengakses, memproses, mengkomunikasikan informasi dan ide penting untuk membina dan memperkaya kemampuan inkuiri kritis.

Lanjutnya, pembelajaran multiliterasi ini diawali dengan proses pelibatan siswa dalam menentukan materi dan tujuan pembelajaran serta diakhiri dengan presentasi di depan kelas. Salah satu faktor yang mendorong setiap siswa dalam suatu kelompok terlibat lebih aktif dalam mengelaborasi materi adalah adanya presentasi di depan kelas.

“Presentasi di depan kelas dilakukan dalam tiga kali tatap muka. Tatap muka yang pertama membahas pengantar teknologi digital, yang kedua tentang transmisi dan penyimpanan data, serta yang ketiga tentang pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang kehidupan,” paparnya.

Ia juga menerangkan, presentasi dari siswa oleh siswa dan untuk siswa menyebabkan suasana kelas sangat kondusif. Sebagian besar siswa memperhatikan materi yang dipresentasikan oleh kelompok penyaji.

“Keinginan sebagian besar siswa untuk mengetahui proses transmisi dan penyimpanan data digital serta pemanfaatannya dalam kehidupan sangat tinggi termasuk di dalamnya tentang e-commerce,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pembelajaran multiliterasi dapat meningkatkan literasi digital siswa tentang teknologi digital. Selain internet sebagai media untuk memperoleh referensi dan materinya bersifat teoritis, faktor lain mendukung peningkatan literasi digital adalah sikap penerimaan siswa dalam pembelajaran.

“Sikap penerimaan yang baik dari siswa berpotensi menjadikannya literat digital, yaitu lebih cerdas menggunakan TIK untuk kehidupannya kini dan masa mendatang secara aman dan nyaman, karena siswa mampu menjauhi konten radikalisme, ujaran kebencian, praktik-praktik penipuan, berita bohong dan pornografi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *