
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Malang, (10/8).
Acara dipimpin oleh Moderator, Safira Dwi Siwi, S.Ds., dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu A. Ghozi Mubarok, Rosa Irawati, S.Pd, M.Pd., M. Alvin Nur Choironi, Rita Nurlita, S.Sos., M.I.Kom. dan Yosi Mokalu.
Dengan jumlah 1314 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber A. Ghozi Mubarok adalah “Video yang diviralkan dengan tujuan untuk memberitahu masyarakat luas untuk lebih waspada terhadap sesuatu (perampokan, penculikan, dll) namun video tersebut mengandung konten sensitif (kekerasan, pelecehan, atau tindakan kriminal). Apakah video yang diviralkan tersebut termasuk konten yang positif atau negatif?”
Ghozi menjelaskan, “Yang harus dipahami adalah konsep positif kreatif dan negative adalah yang tersirat dan tersurat. Ada baiknya judul yang diberikan juga memberikan informasi sepeerti bahwa konten ini merupakan konten warning sehingga bisa diberitahukan kepada audien bahwa konten tersebut merupakan konten yang sudah diatur bedasarkan script”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.