
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten Pasuruan, (23/8).
Acara dipimpin oleh Moderator, Safira Dwi Siwi, S.Ds, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Arief Budiono S.T,M.M, Alfin Nurul Firdaus, Martin Anugrah, Pradipta Nugrahanto dan key opinion leader Hubert King.
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah Menjadi Pejuang Kebenaran di Tengah Gempuran Hoax dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.
Dengan jumlah 1124 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Alfin Nurul Firdaus adalah penyebaran hoaks di Indonesia bergerak sangat cepat dan hal tersebut terjadi secara berulang kali. Sebenarnya apakah hoaks dapat dihentikan di negara ini
Alfin Nurul Firdaus mengatakan, “Budaya dari jaman Belanda sampe sekarang itu masih ada. Yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya budaya membaca bukan budaya hoaks, namun orang-orang yang mempercayai hoaks tersebut masih banyak”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.