1 Juli 2025
2021 IbuBerbagiBijak Financial Literacy Program_2 copy

Marketplus.id – Visa mengumumkan akan kembali menyelenggarakan kampanye #IbuBerbagiBijak, sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2017 dengan satu tujuan utama: memberdayakan perempuan agar memiliki pemahaman manajemen keuangan yang lebih baik dan meraih kebebasan finansial.

Program yang mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sejak awal ini telah membantu lebih dari ratusan ribu perempuan dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen keuangan.

Setelah sempat terhenti pada tahun 2020 akibat pandemi, program #IbuBerbagiBijak tahun ini akan diperluas sehingga tidak hanya menyelenggarakan sejumlah workshop mengenai manajemen keuangan dasar, tetapi juga melengkapinya dengan sesi pendampingan yang bekerja sama dengan Maxi Consulting dalam rangka memberdayakan pelaku UMKM perempuan agar usaha mereka dapat bertahan dan bertumbuh secara jangka panjang. Sekitar 320 pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam program online ini selama enam bulan dan merasakan pengalaman yang bermanfaat, seperti digital onboarding gratis, akses pasar, dan promosi online.

Menurut Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia, Visa senang dan bangga dapat terus memberikan kontribusi dalam mendukung mata pencaharian para pelaku UMKM di masa-masa sulit ini melalui kampanye #IbuBerbagiBijak.

“Kami menyaksikan semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya manajemen keuangan yang lebih baik dan perlunya mendorong UMKM agar mampu go digital  di era new normal ini. Banyak pelaku UMKM yang menghadapi beragam tantangan serupa, seperti mengelola arus kas dan mencari cara beralih ke usaha yang digital-first, sehingga banyak yang terpaksa menghentikan usaha mereka secara sementara. Karenanya, kami memutuskan untuk memperkaya program ini agar tidak hanya berbagi pengetahuan tentang manajemen keuangan dasar tetapi juga menyediakan pendampingan untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bertumbuh di ekosistem digital,” jelasnya.

Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur DI Yogyakarta, mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi program #IbuBerbagiBijak dari Visa yang akan memberdayakan para pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta. UMKM kami sangat bergantung pada aktivitas pariwisata, dan pandemi ini telah berdampak besar terhadap usaha mereka. Kami berharap program ini dapat membantu perempuan dan pelaku UMKM perempuan sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang paling rentan agar mampu bertahan di tengah pandemi ini, dan juga tentunya mendukung pemulihan ekonomi di Yogyakarta.”

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengatakan, “Kami berterima kasih atas program Visa #IbuBerbagiBijak yang telah memprioritaskan para pelaku UMKM perempuan di Jawa Tengah. Kami percaya program ini akan membantu pelaku UMKM menjadi lebih tangguh di tengah pandemi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai manajemen keuangan yang esensial, serta membuka akses pasar yang lebih besar agar mereka bisa mengembangkan usahanya. Kami juga melihat bahwa program seperti ini dapat mendorong pertumbuhan kewirausahaan terutama di kalangan anak muda, yang terinspirasi mendapatkan penghasilan tambahan dan meraih kebebasan finansial.”

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2017, program literasi keuangan #IbuBerbagiBijak langsung memperoleh respon positif dari komunitas perempuan dan sukses menggelar sejumlah workshop manajemen keuangan secara offline di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Sebelumnya, Visa berkolaborasi dengan sejumlah pengusaha perempuan inspiratif, di antaranya certified financial planner Prita Ghozie dan perancang busana Jenahara Nasution. Program ini juga telah melibatkan sejumlah organisasi dan komunitas UMKM yang menaruh perhatian pada pemberdayaan perempuan, antara lain Dharma Wanita Persatuan, Himpunan Pendidik & Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *