4 Oktober 2024

Marketplus.id – Perlindungan data pribadi di zaman serba digital ini penting dilakukan. Pertumbuhan pengguna telepon seluler dan internet saat ini juga butuh dibarengi dengan tumbuhnya kesadaran publik dalam melindungi data pribadi mereka.

Hal itu diungkapkan, Bahruddin, Praktisi Multimedia & Relawan TIK, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021).

Data pribadi yang dimaksud sebagaimana dalam Pasal 1 angka 29 PP PSTE adalah setiap data tentang seseorang, baik yang teridentifikasi maupun dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Sistem Elektronik atau nonelektronik. Contohnya, identitas pribadi, data kependudukan dan kewarganegaraan, data komunikasi, data perjalanan, data medis, dan data ekonomi.

Ia menjelaskan, teknologi berkembang begitu pesat, kemajuannya sangat berguna untuk kehidupan. “Memakainya tanpa hati-hati dapat memudahkan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan datamu. Salah satunya adalah pencurian data. Untuk itulah, kita wajib mengetahui pentingnya menjaga keamanan data pribadi,” terangnya.

Lanjutnya, karena masih banyak orang yang menganggap bocornya data pribadi seperti nama, alamat, KTP, dan sebagainya bukanlah hal yang membahayakan. “Padahal, risiko bocornya informasi seperti itu sangatlah besar,” ujarnya.

Supaya bisa lebih waspada akan hal ini, ini 6 alasan penting menjaga keamanan data pribadi, seperti:

  1. Mencegah seseorang berpura-pura menjadi kita

Jangan biarkan data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, email, detail bank, informasi kesehatan, dan lain-lain sampai bocor ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.  Umumnya, data seperti ini disimpan rapi oleh pihak ketiga seperti bank, kartu kredit, perusahaan, atau asuransi. Kalau sampai tersebar luas, bisa saja ada orang yang berpura-pura menjadi kamu secara online. Informasi pribadi tersebut dapat digunakan untuk sign up atau login ke berbagai situs. Peluang terjadinya kejahatan dunia maya seperti penipuan pajak sangatlah besar. Untuk itu, selalu jaga informasi diri sebaik mungkin.

2. Melindungi data finansial

Penjahat online dapat mengambil informasi perbankan dan melakukan penarikan, pembelian, dan transfer tanpa izin. Meskipun umumnya situs yang berhubungan dengan keuangan dienkripsi, tetap wajib memastikan bahwa data tersebut aman. Cara melindungi data pribadi ini cukup banyak. Misalnya tidak membagikan informasi perbankan kepada siapapun. Selain itu, gunakan juga password yang kuat. Kata sandi yang kuat setidaknya terdiri dari 12 karakter; termasuk angka, simbol, dan huruf kapital.

3. Menghindari pencurian dan perampokan

Pentingnya menjaga data pribadi lainnya adalah untuk menghindari pencurian dan perampokan. Saat itu, biasanya rumah kosong karena ditinggal bekerja, sekolah, liburan, dan lain-lain. Jangan sampai memberitahukan atau mengumumkan di media sosial bahwa tidak ada seorang pun dalam rumah. Hal ini bisa memancing orang melakukan pencurian.

4. Melindungi diri dari ancaman di masa depan

Setiap orang harus menjaga privasi digital mereka. Hal ini tidak pandang bulu, meskipun kita bukanlah siapa-siapa. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Sekalipun tidak memiliki informasi apa pun yang patut disembunyikan, kita tetap harus berjaga-jaga.

5. Membatasi kebebasan berpikir dan berbicara

Privasi adalah kunci untuk menjaga kebebasan berpikir. Tentunya bila data-data diambil oleh orang lain. Maka akan ada kemungkinan mereka mengawasi setiap aktivitasmu di internet. Dengan keadaan ini tentunya akan membuat tidak nyaman saat melakukan aktivitas di internet. Kita akan merasa terus diawasi sehingga itu membatasi pikiran dan gerak-gerik.

6. Menjaga karier

Hampir semua perusahaan mengecek media sosial seseorang sebelum merekrutnya. Untuk menjaga reputasi di mata perusahaan, hapus semua data pribadi yang dapat memengaruhi karier. Jangan posting apa pun yang sifatnya kontroversial. Hindari mendiskusikan politik dan agama atau mengeluh tentang pekerjaan saat ini.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021) juga menghadirkan pembicara Ratna Ayu (Dosen Bahasa Inggris Politenik Negeri Madura), Nur Lina Safitri (Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM ITSNU Pasuruan), Erwan Adi Saputro (Dosen UPN Veteran Jawa Timur), dan Sukma Ningrum (Video Content Creator) sebagai Key Opinion Leader.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *