
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Pasuruan, (4/10).
Acara dipimpin oleh Moderator, Safira Dwi Siwi, S.Ds., dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Anjani Amitya Kirana, BES, Nanda Dwi Febrianto Putra S.I.Kom, Ulil Albab, Elly Nurul dan key opinion leader Alrido Pradanar,SH.
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah Melawan Stigma WFH dan SFH dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.
Dengan jumlah 1134 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Ulil Albab adalah Etika Anak-anak sekarang lebih suka menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi. Karena setiap hari menggunakannya, anak-anak sering lupa dan menggunakannya juga untuk berkomunikasi dengan orang tua, guru, atau dengan orang-orang yang seharusnya dihormati. Sebagai orang tua, bagaimana kita menyikapi fenomena ini?
Ulil Albab memaparkan, “Hal tersebut merupakan tren perkembangan dari Bahasa yang tidak perlu terlalu diwaspadai karena merupakan bentuk keakraban nah yang perlu diperhatikan adalah siapa yang kita akan aja komunikasikan saat menggunakan bahasa ini”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.