Marketplus.id – Perundungan online menjadi hal yang sering terjadi di ranah online. Merasa tidak bertemu dengan lawan bicaranya membuat seseorang yang menjadi bebas untuk berkata semau mereka kepada orang lain. padahal perlakuan tersebut termasuk cyberbullying.
Galih, dosen STMIK Jawa Barat mengatakan, jenis bullying online yang paling umum adalah melalui komentar, banyak juga yang melakukan cyberbullying dengan cara membagikan tangkapan layar status atau foto seseorang untuk ditertawakan bersama-sama.
“Remaja yang melaporkan diintimidasi itu kebanyakan alasannya karena penampilan mereka sedangkan korban pelecehan online melaporkan di Facebook tempat pembullyan terjadi. Parahnya lagi 7 dari 10 remaja mengalami saya berguling sebelum mereka mencapai usia 18 tahun,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (08/10/2021) siang.
Untuk menghindari diri dari perilaku cyberbullying yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan abaikan apa yang mereka katakan dan mereka lakukan kepada kita di dunia maya. Ini dilakukan oleh beberapa public figure di Indonesia, mereka mengaku tidak membaca komentar di media sosialnya atau pun langsung mematikan kolom komentar.
Cara ini sebenarnya ampuh menghindari diri kita dari pikiran-pikiran negatif yang datang dari orang-orang yang memang ingin berniat iseng atau jahat pada kita. Tapi tidak ada salahnya untuk kita melihat apa yang mereka perbuat pada kita. Untuk mengumpulkan bukti dengan cara melakukan tangkapan layar.
“Bukti ini sebenarnya bisa kita simpan untuk suatu hari nanti bisa kita gunakan untuk melaporkan orang ini kepada ada platform media sosial ataupun kepada pihak yang berwajib,” tuturnya.
Jika memang ingin hidup kita tidak terganggu oleh mereka yang melakukan cyberbullying sebaiknya kita laporkan atau kita blokir mereka agar mereka tidak dapat mengganggu kita.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (08/10/2021) siang, juga menghadirkan pembicara, Theo Derrick (Founder Coffee Meets Stock), Byarlina Gyamitra (Konsultan Pemberdayaan SDM), Alfret Nara (Praktisi IT), dan Muhammad Isnaini sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.