
Marketplus.id – Kekuatan ekonomi kreatif terletak pada inklusivitasnya. Hal inilah yang membuat ekonomi kreatif tak hanya mampu memecahkan persoalan ekonomi semata, tetapi juga sosial dan keamanan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di The 2nd Planet Tourism Indonesia, (22/9). Menurutnya, ekonomi kreatif juga diyakini dapat menjadi jawaban serta memiliki potensi besar dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals.
Hal senada juga disampaikan, Cheif Executive Officer (CEO) Fantastis Anak Bangsa (FAB), Fritz B. Tobing. Menurut Fritz, FAB mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ekonomi kreatif (ekraf) sebagai penyokong pemulihan ekonomi nasional.
“Indonesia punya potensi ekraf yang sangat besar. Banyak talenta fantastis anak bangsa yang bisa dimaksimalkan untuk berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/10).
Fantastis Anak Bangsa (FAB) merupakan pionir yang menciptakan platform bisnis bagi para entrepreneur dan perusahaan untuk membangun serta mengembangkan berbagai usaha kreatif berbasis teknologi.
Ia mengungkapkan, FAB yang sudah berdiri selama satu dekade, telah mewadahi banyak anak bangsa yang berani melahirkan dan mengembangkan usaha kreatifnya. FAB juga bertansformasi dari sebuah jaringan usaha periklanan menjadi sebuah platform bisnis untuk memfasilitasi usaha kreatif anak bangsa.
Fritz menuturkan, FAB hadir untuk membawa perubahan di sektor industri ekraf dan memberikan kesempatan bagi anak-anak bangsa yang mempunyai talenta-talenta luar biasa untuk menunjukkan karya-karya terbaiknya di industri ini.
“Sekarang, banyak brand, korporasi, dan konsumen yang memberikan kepercayaan kepada usaha kreatif lokal untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya,” ujarnya.
Dalam kurun 10 tahun berdiri, FAB menjadi pendorong pesatnya pertumbuhan usaha ekraf anak bangsa. FAB mengajak anak bangsa, baik individu maupun perusahaan untuk bersinergi menjadi bagian dari ekosistem. FAB akan memberikan pendampingan agar mereka bisa maju bersama-sama.
“Dengan platform bisnis kreatif yang dibangun FAB, para pengusaha kreatif anak bangsa yang terkoneksi di dalamnya, mendapatkan dukungan teknologi, pendanaan, pendampingan, sumber daya hingga jaringan bisnis sehingga akan semakin cepat terbentuk ekosistem bisnis kreatif yang mumpuni,” jelas Fritz.
Ia menambahkan, platform bisnis kreatif yang dikembangkan oleh FAB memungkinkan integrasi dari beragam bisnis dari sektor ekraf yang berbeda. FAB mengembangkan platform ini untuk bisa menjangkau dan mewadahi 17 subsektor ekraf.
“Talen yang ada di industri kreatif, kalau kita lihat ada 17 subsektor ekraf, baik itu periklanan, movie [film], game, music, fashion, pengembangan aplikasi, dan lain-lain,” ungkapnya.
Untuk dapat menjawab tantangan industri ekonomi kreatif Indonesia di masa depan, FAB bersama-sama talent-talent kreatif terbaik bangsa akan terus berkreasi dan berinovasi.
“Sebagai pioneer dalam menciptakn platform bisnis kreatif, visi kami adalah menjadi ekosistem bisnis terbesar bagi industri kreatif di Indonesia,” katanya.
Selain itu, dalam rangka merayakan beridirinya FAB selama 10 tahun, dan bertepatan dengan Hari SUmpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang, FAB akan memberikan kesempatan secara khusus bagi generasi mudadengan meluncurkan program YOUNG Creative Entrepreneur.
“Program YOUNG didesain untuk mempersiapkan anak muda bangsa menjadi young creative entrepreneur. Siapapun boleh bergabung pada program ini tanpa ada kriteria dan background pendidikan tertentu. FAB mengundang anak muda bangsa dengan usia minimal 18 tahun yang punya ide-ide kreatif dan siap menjadi entrepreneur.” imbuh Fritz.