4 Oktober 2024

Marketplus.id – Saat ini manusia dihadapkan pada kehidupan era digital. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan saat ini bagaimana menjalani hidup produktif di era yang serba praktis ini.

“Berkembangnya teknologi dan masuknya dunia digital di hampir semua lini kehidupan memang mengubah banyak hal, tak terkecuali perilaku manusia yang kemudian menjadi gaya hidup atau lifestyle baru,” kata Septi Fahmi Choirisa, Lecturer and Intership Coordinator at Universitas Multimedia Nusantara, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (02/11/2021).

Ia menjelaskan di satu sisi ada banyak keuntungan hidup di era digital itu. “Misalnya yang kita rasakan, informasinya sangat cepat, tumbuhnya berbagai inovasi dalam berbagai bidang yang berorientasi pada teknologi digital juga kemudahan dalam pekerjaan hingga jaringan komunikasi yang lebih luas,” terangnya.

Ia mengingatkan, tak sedikit pula ancamannya hidup di era digital ini. Yaitu lunturnya karakter kebangsaan, meningkatnya kasus kekerasan, pornografi, kemiskinan, ketahanan keluarga, korupsi, juga narkoba.

“Era digital juga membawa dampak naiknya tingkat cyberbullying, lunturnya etika, kebebasan berbicara tanpa kontrol,” paparnya.

Ia juga menambahkan, penting merancang bagaimana bisa hidup di era digital ini dengan sepatutnya. “Kita jelas perlu mengasah hard skill, ini kemampuan yang dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan saat ini, di mana kemampuan ini diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, pengulangan terus-menerus,” ujarnya.

Sebab, keterampilan digital menjadi faktor penentu keberhasilan di tengah persaingan ekonomi global yang beralih ke dunia digital.

“Ibaratnya kita perlu mastering digital yaitu memperluas pengetahuan teknologi dan menguasai bahasa asing, update pengetahuan dengan mencari tempat dan pola pendidikan yang tepat, cari peluang bisnis dan mendapatkan partner bisnis yang sesuai target,” imbuhnya.

Target baik pasar dalam dan luar negeri. Abet mengatakan perlunya mencari mentor dan menjadi digital dan bergabung dengan komunitas atau forum akan memperluas relasi serta berbagai manfaat. “Perlu perbanyak belajar mendapatkan kemajuan dan kesuksesan hidup,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, produktif dan bermakna di era digital perlu dilandasi sikap bijaksana. “Kita berada di ruang digital perlu mengetahui prinsip dasar dan berhati-hati,” ujarnya.

Menurutnya, pengguna digital perlu mengetahui etika dan aturan di ruang digital, bagaimana memposisikan diri di ruang digital agar bermakna. “Pahami bagaimana cara bertegur sapa, dan etika yang beradab sebab prinsip dasar beretika itu ada kesadaran, integritas, kebajikan dan tanggung jawab,” jelasnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (02/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Indah Pratiwi Arumsari (Tenaga Ahli DPR RI), Muhammad Alvin Al Huda (CEO CV. Huni Raya Group), Felly Murwito (Jurnalism/ Writer & Digital Marketing Consultant), dan Rinanti Adya Putri (Operations Executive at ZALORA Group) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *