24 April 2025
WhatsApp Image 2022-07-19 at 12.38.57

Marketplus.co.idGelaran Pekan Raya Jakarta 2022 resmi ditutup, Minggu 17 Juli kemarin. Sederet brand otomotif anyar di event ini pun, turut menutup gelaran tersebut dengan gemilang. Termasuk Power Ace besutan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).

Sepanjang penyelenggaraan PRJ 2022, Power Ace dilaporkan mampu menarik perhatian ribuan pengunjung yang telah memadati kawasan JIExpo Kemayoran itu sejak 9 Juni silam.

“Dari statistik pengunjung sekiranya lebih dari 1.000 orang yang sudah mampir ke booth kami. Dan ini cukup mengejutkan mengingat kami baru meluncurkan produk pertama pada 2021 lalu,” ujar Septino Andarswesa selaku Managing Director PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), saat ditemui di tempat.

Meski masih terbilang pendatang baru, kehadiran Power Ace sejatinya cukup membawa angin segar masyarakat Indonesia, terkhusus para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Power Ace sendiri memang menyediakan kendaraan roda tiga niaga yang menjadi produk unggulan mereka. Beberapa di antaranya antara lain tipe Pro, BX Cabin, dan Powerace EV.

Produk ini menghadirkan prototip motor niaga dengan sistem tilting chasis, yang menawarkan inovasi desain untuk menunjang kenyamanan pengendara. Mesin terbaik di kelasnya berkapasitas 200 cc dan berpendingin cairan juga dilengkapi gear smooth / extra power untuk menunjang pengendaraan saat di jalan menanjak.

Menilik spesifikasi tersebut, tak mengherankan bila total penjualan Power Ace di PRJ 2022 cukup memuaskan, meskipun visi utama DRMA ikut dalam event ini untuk menciptakan brand awareness kepada masyarakat Indonesia.

“Dari penjualan kurang lebih sudah ada 15 produk yang sold out. Ini merupakan prestasi bagi kami karena ternyata banyak orang baru kenal dan sudah tertarik membeli. Padahal event pertama kami ke publik itu baru launching Maret 2021 lalu,” jelas Septino.

Di sisi lain, lanjut Septino, kehadiran Power Ace di PRJ 2022, sedikit banyak telah membuka potensi-potensi network baru. Bahkan, pihaknya telah mendapatkan ajuan kerjasama dengan sejumlah dealer, baik di Jakarta maupun di luar Pulau Jawa.

Ia pun berharap agar ke depannya, industri kendaraan listrik di Indonesia segera mendapat lampu hijau dari pemerintah. Sehingga, terobosan teknologi mutakhir seperti ini tidak hanya sekadar menjadi sebuah fenomena semata.

Bukan tanpa alasan, Septino mengaku bahwa antusiasme masyarakat Indonesia terhadap keandaraan liatrik sudah sangat tinggi. Sayangnya belum didukung oleh infrastruktur dan regulasi yang tepat.

“Permasalahan listrik ini perlu bantuan infrastruktur dari pemerintah. Sebaiknya segera dirancang siapa yang akan menjadi ‘regulator’ dan siapa yang akan ‘operatornya’,” tegas Septino.

“Andaikan  pemerintah berani berinvestasi, pasar kendaraan listrik ini bisa lebih berkembang. Pasar itu sudah menunggu, tinggal eksekusi infrastrukturnya saja,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *