Marketplus.id — Banyak orang belum menyadari pentingnya menjaga keamanan data pribadi di internet. Pasalnya, apabila data tersebut bocor, berpotensi dimanfaatkan untuk tindak kejahatan bagi oknum tak bertanggung jawab. Padahal, menjaga keamanan data pribadi tidaklah sulit dan cukup sederhana dalam pengerjaannya.
Demikian beberapa kesimpulan yang dibahas dalam webinar bertema “Jaga Keamanan Data Pribadimu saat Gunakan Media Sosial”, Selasa (4/10), di Pontianak, Kalimantan Barat. Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu dosen sekaligus pembina pada Komisariat Relawan TIK Universitas Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh Ridwan; dosen Fakultas Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Yolanda Stellarosa; dan Wakil Ketua Relawan TIK Aceh 2022-2026 Adi Khairi Rahimi.
Dalam paparannya, Ridwan menguraikan tentang kategori data pribadi yang bersifat sensitif, yaitu nomor induk kependudukan (NIK), tanggal lahir, alamat rumah, alamat email, nomor ponsel, nomor rekening, hingga nomor kartu kredit. Menurut dia, data pribadi patut dilindungi, sebab apabila tersebar tanpa perlindungan, maka berpotensi jatuh ke pihak tak bertanggung jawab untuk dijadikan sasaran kejahatan. Selain mengancam keselamatan pemiliknya, data pribadi yang bocor berpotensi merugikan secara finansial.
“Beberapa contoh pelanggaran data pribadi adalah menyebarkan foto pribadi atau keluarga di media sosial tanpa seizin pemiliknya. Atau bisa juga lewat penggunaan media sosial yang kurang teliti sehingga aplikasi pihak ketiga di media sosial tersebut bisa mencuri data pribadi kita yang tak terlindungi dengan baik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, imbuh Ridwan, beberapa hal yang perlu dilakukan agar data pribadi tidak bocor adalah dengan melindungi akun menggunakan kata sandi yang kuat berupa kombinasi huruf dan angka. Cara antisipasi lainnya adalah dengan tidak mengunggah data sensitif ke media sosial. Selain itu, saat memasang aplikasi baru pada gawai, perhatikan akses yang diminta oleh aplikasi tersebut. Jangan sampai aplikasi itu mengakses data yang sebetulnya tidak diperlukan.
Sementara itu, Yolanda menyarankan kewaspadaan terhadap praktik berbahaya yang bisa menerobos celah keamanan ruang digital, seperti malware. Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mengakses data pribadi, atau bahkan bisa mengambil uang dari pemilik perangkat. Beberapa jenis malware adalah virus, worm, trojan horse, ransomware, atau spyware.
“Selain bahaya malware, bahaya lain yang patut diwaspadai di internet adalah praktik phising dan scam. Phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data pribadi seseorang dengan teknik pengelabuan, sedangkan scam adalah bentuk penipuan melalui telepon, e-mail, atau layanan pesan singkat,” ujarnya.
Sebagai pemateri terakhir, Adi Khairi memaparkan hal-hal yang harus dilakukan apabila data pribadi terlanjur bocor. Pertama-tama adalah segera mengganti kata sandi. Berikutnya membuat ulang kata sandi yang kuat dengan menggabungkan antara huruf dan angka. Hindari penggunaan tanggal lahir menjadi kata sandi.
“Tidak ada yang 100 % aman di ruang digital sekarang ini. Namun, keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan. Sedikit repot dan waspada akan membuat kita lebih aman beraktivitas di dunia digital,” tuturnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.