Marketplus.id – Tahun 2023 mestinya menjadi tahun yang penuh optimisme seiring pemulihan ekonomi nasional yang sempat terpuruk dihantam pandemi sejak awal 2020 silam.
Dengan melandainya kasus Covid-19, pemulihan sudah mulai terjadi sejak awal tahun lalu dan diharapkan terakselerasi pada tahun ini.
Namun, optimisme itu teredam oleh proyeksi dan peringatan dari sejumlah lembaga internasional terkait meningkatnya risiko resesi global pada 2023.
Dana Moneter Internasional atau IMF memangkas proyeksi tingkat pertumbuhan global menjadi 2,7% untuk tahun ini.
IMF, World Bank, ADB, dan OECD juga kompak memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 di kisaran 4,7%-5%. Angka ini di bawah target pemerintah sebesar 5,3%.
Meski begitu, pemerintah masih menaruh harapan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini bisa sesuai target. Kabar baiknya, fundamental ekonomi Indonesia dinilai cukup baik dan jauh dari jurang resesi.
Di tengah ketidakpastian global, Indonesia juga dihadapkan pada tahun pemilu. Dinamika politik menjelang pemilihan presiden pada 2024 akan mulai terasa pada tahun ini.
Adanya agenda politik dalam negeri menuju Pemilu tentu berpotensi membuat suhu dalam negeri akan sedikit memanas. Meski begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan terus tumbuh di tahun politik.
“Tahun politik ini justru bagus untuk pariwisata dan ekonomi kreatif karena pasti banyak sekali kegiatan di hotel-hotel,” kata Menparekraf dalam pemaparannya pada acara Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2023 bertajuk “Prospek Pariwisata dan Investasi Industri Hospitality di Tahun Politik” di Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Sandiaga menegaskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari tahun politik dan investor pun tidak perlu menunggu atau menunda (wait and see) untuk berinvestasi.
Justru, kata dia, pada tahun-tahun politik ini adalah kesempatan terbaik untuk investasi, termasuk di sektor pariwisata dan pendukungnya seperti perhotelan.
“Jadi kalau ditanya gimana tahun politik? don’t worry bro! Tahun politik ini bukan tahun wait and see tapi tahun yang penuh peluang investasi. Jadi tagline-nya 2023 jangan wait and see tapi segera investasi untuk berwisata di Indonesia saja,” tandas mantan pengusaha dan investor itu.
Sebagai informasi, pemerintah tahun ini menargetkan investasi mencapai Rp1.400 triliun. Upaya menarik investor di sektor pariwisata pun terus dilakukan, terutama investasi di 5 destinasi super prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.
Pada kesempatan yang sama, Managing Partner Indies Capital Pandu Sjahrir mengatakan, ada dua hal yang menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi yaitu kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi secara riil termasuk inflasi.
Meski ada potensi pelambatan seiring dimulainya kampanye politik pada Agustus atau September mendatang, Pandu mengaku cukup optimistis karena sejauh ini sektor bisnis di Indonesia masih terus berinvestasi.
Terkait industri hospitality seperti perhotelan, dia juga melihat investasi makin banyak dan ini menunjukkan Indonesia sebagai negara yang stabil.
“Orang melihat Indonesia bisa jadi tuan rumah G20 dan aman. Tahun ini juga kita hosting ASEAN Summit. Insha allah kita bisa menjalankan tugas itu dengan baik, dan saya rasa itu akan menggerakkan juga roda ekonomi, dan paling penting adalah roda ekonomi pariwisata yang harus dikembangkan lebih banyak,” tandasnya.
Sementara itu, seiring meredanya pandemi, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) diproyeksikan semakin meningkat tahun ini.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) pun memasang target berlipat.
“Untuk 2023 target dikaldu (dikali dua), tadinya 3,6 juta menjadi 7,4 juta (wisman). Untuk wisnus dari 700 juta menjadi 1,4 miliar (pergerakan),” paparnya.
Sandiaga menambahkan, untuk capaian tahun 2022 sendiri saat ini sudah melampaui target yang ditetapkan.
Dia menyebut target wisman pada tahun lalu sebanyak 3,6 juta dan sebelum tutup tahun (periode Januari-November 2022) ternyata jumlahnya sudah tembus 4,8 juta wisman. Begitu pun wisnus yang mencapat 703 juta, di atas target 600 juta.
Menurut Menparekraf, capaian tersebut tak terlepas dari kerja sama yang baik dengan semua pihak, termasuk juga rekan media.
Sandiaga pun mengapresiasi ajang Indonesia Tourism Outlook yang merupakan agenda rutin yang digelar Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) setiap tahunnya sejak 2017.
Kegiatan ini menghadirkan para praktisi, pengamat dan pengambil kebijakan, akademisi, komunitas dan wartawan untuk membahas proyeksi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk tahun ini, gelaran ITO 2023 berkolaborasi dengan Himpunan Anak Media atau HAM.
Indonesia Tourism Outlook 2023 menghadirkan sejumlah pembicara top, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, Presiden FATA/Astindo Pauline Suharno, Managing Partner Indies Capital Pandu Sjahrir, CEO Artotel Erastus Radjimin, Partner East Ventures Avina Sugiarto, dan Ketua Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar.
Ajang ITO 2023 didukung oleh Kemenparekraf yang konsisten mendorong kampanye Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, Artotel Group, InJourney, BRI, Kokola, Sutasoma Hotels, Jambuluwuk hotels &resorts, The Jayakarta, Swiss-belHotel Internasional Hotel & Resorts, Parador Hotels dan Resorts, The Ascott Limited, Intiwhiz Hospitality Management, Tiket.com, dan Consina.