17 September 2024

Marketplus.idForum ‘Peace for Ukraine’ atau ‘Perdamaian untuk Ukraina’ diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia hari ini sebagai platform dinamis yang melibatkan kaum muda Indonesia dalam dialog penting bertema upaya membangun perdamaian secara global.

Bertepatan dengan Hari Keadilan Pidana Internasional, forum ini menekankan pentingnya melindungi masyarakat dari kejahatan perang dan mencegah tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan dan kesejahteraan warga dunia.

Forum ini mempertemukan akademisi muda, aktivis dan jurnalis, untuk berpartisipasi dalam diskusi mendalam tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Acara ini bertujuan untuk membangun perspektif global di antara para pemimpin masa depan Indonesia dan memperkuat suara generasi muda serta kontribusi mereka terhadap perdamaian dan diplomasi.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, berkata, “Hari ini, kita melihat contoh peran aktif anak muda dalam memahami isu global yang penting dan krisis kemanusiaan seperti yang terjadi di Ukraina. Forum ‘Perdamaian untuk Ukraina’ memperkuat suara kaum muda dan juga memperkaya mereka dengan perspektif global tentang perdamaian dan keadilan. Saya sangat terkesan dengan kedalaman keterlibatan mereka dan kualitas diskusi hari ini.”

Forum ini juga dibuka dengan sambutan dari Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, dan Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menyampaikan bahwa Forum ‘Perdamaian untuk Ukraina’ merupakan pengingat tentang pentingnya melibatkan kaum muda dalam dialog dan membangun perspektif global tentang upaya mewujudkan perdamaian di Ukraina. “Diskusi hari ini memperkuat keyakinan saya bahwa bersama-sama kita dapat melindungi dunia di mana keadilan menang atas kejahatan perang, di mana tindakan nyata dilaksanakan untuk melindungi perdamaian dan stabilitas, dan di mana suara generasi muda membentuk masa depan yang demokratis dan makmur untuk semua orang. Kita harus ingat bahwa perdamaian sejati bukan hanya berarti tidak adanya perang tetapi adanya keadilan.”

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand menyatakan “Kenyataan yang dialami rakyat Ukraina sangat tragis, maka posisi PBB terhadap perang di Ukraina sangat jelas. Kami mengecam agresi Rusia terhadap Ukraina. Majelis Umum PBB telah mengadopsi dua resolusi yang menuntut Rusia untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina. Perang di Ukraina berdampak pada masyarakat di luar korban dalam negeri. Ukraina merupakan aktor penting dalam perdagangan global, perang telah menyebabkan kekurangan makanan dan bahan bakar, menyebabkan krisis pangan dan kenaikan harga secara global. PBB diciptakan untuk melakukan segala kemungkinan untuk menjaga perdamaian. Perdamaian bukan hanya tidak adanya perang. Perdamaian perlu dibangun, dikonstruksi kembali dan dikonsolidasikan. Ini termasuk mengungkap kebenaran, mengadili pelaku kejahatan perang, dan memastikan reparasi bagi orang-orang yang menderita, serta rekonstruksi.

Forum ini diselenggarakan Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Kedutaan Ukraina di Indonesia, Pusat Studi Eropa dan Eurasia, Universitas Airlangga, dan platform pendidikan politik anak muda, Generasi Melek Politik. Melalui dialog bermakna dari berbagai perspektif, acara ini mendorong upaya melawan disinformasi dan memberikan pemahaman yang komprehensif dan faktual tentang perang di Ukraina.

Pada diskusi panel interaktif, para pembicara dan peserta mengeksplorasi kompleksitas konflik Ukraina dan dampaknya bagi perdamaian global:

  • Sesi berjudul ‘Apa Kabar Ukraina? Percakapan Antar Warga’ menampilkan pembicara Kris Mada, jurnalis Harian Kompas, dan Vanda Sakinah, seorang warga negara Indonesia yang memiliki pengalaman langsung tentang perang di Ukraina.
  • Selanjutnya, sesi tentang ‘Disinformasi dan Propaganda tentang Perang di Ukraina’ menghadirkan Radityo Dharmaputra, peneliti kajian Eurasia, dan Ika Ningtyas, Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), sebagai pembicara.
  • Sesi terakhir, ‘Apa yang bisa dilakukan oleh warga Indonesia? Dari Kaum Muda Indonesia untuk Dunia,’ menghadirkan pandangan Abigail Amuria, pendiri platform media What is Up Indonesia, dan Safina Maulida, seorang aktivis muda dari Milk Tea Alliance.

“Melalui Forum Perdamaian untuk Ukraina, Uni Eropa ingin mendorong dialog di antara anak muda tentang perdamaian dan keadilan global dan tentang peran kaum muda di bidang ini. Para pemikir muda adalah penggerak perubahan, kita perlu mendengarkan mereka,” ujar Duta Besar Vincent Piket.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *