Marketplus.id – PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) sebagai pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan destinasi World Heritage Borobudur dan Prambanan, terus berkomitmen untuk mengembangkan destinasi berkualitas yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain pengembangan atraksi dan pemeliharaan infrastruktur penunjang pariwisata di destinasi, untuk membangun destinasi inklusif, PT. TWC aktif berkolaborasi dengan komunitas dan institusi yang beragam, serta membuka ruang aktivasi bersama yang melibatkan seluruh unsur masyarakat.
Sejalan dengan misi tersebut, PT. TWC berkolaborasi dengan Yayasan Bina Abyakta memberikan ruang bagi ‘Anak-Anak Spesial’ untuk mengekspresikan hasil karya terbaiknya di destinasi wisata.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan dan Pemasaran Cinderamata, Produk Makanan dan Minuman, Atraksi, Kegiatan Seni, Edukasi, Kegiatan Sosial dan TJSL, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kampanye Marketing ini melibatkan talenta berkebutuhan khusus.
Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Hetty Herawati selaku Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, dan Vita Priastuty selaku Koordinator Operasional Yayasan Bina Abyakta.
“Sejalan dengan komitmen PT TWC untuk terus berupaya membangun kawasan destinasi wisata yang inklusif, kami menggandeng Yayasan Bina Abyakta yang telah membina anak-anak spesial berkebutuhan khusus dengan mengasah kemampuan kreatifnya. Kami menyediakan ruang kolaborasi dengan anak-anak spesial yang berbakat ini agar dapat ikut berkontribusi terhadap pariwisata Indonesia di destinasi-destinasi yang kami kelola. Sangat terharu menyaksikan proses pembinaan anak-anak spesial oleh Yayasan Bina Abyakta hingga bisa melahirkan karya-karya kreatif yang luar biasa, menemukan talenta-talenta tersembunyi dan membangun kemandirian mereka. Karya kreatif dari sudut pandang anak-anak spesial tentu unik dan menarik. Di akhir tahun ini wisatawan bisa mendukung dan mengapresiasi mereka dengan membeli hasil karya mereka di Borobudur, Prambanan dan TMII,” jelas Hetty Herawati, Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT TWC.
Hetty juga menambahkan, PT. TWC sebagai bagian dari holding pariwisata Injourney akan terus mendukung 4 pilar pengelolaan destinasi, di mana salah satunya adalah fungsi edukasi. PT TWC siap berkontribusi untuk mendukung proses pembelajaran anak spesial penyandang autisme di destinasi-destinasi yang dikelola oleh PT TWC, seperti Candi Borobudur di Jawa Tengah, Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko di Yogyakarta, dan TMII di Jakarta. Kekayaan budaya dan seni di destinasi tersebut juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk mengasah kemampuan dan bakatnya.
Menurut Vita Priastuty, Koordinator Operasional Yayasan Bina Abyakta, ini merupakan pengalaman baru dan memberikan kesan mendalam bagi ‘Anak-Anak Spesial’ Yayasan Bina Abyakta, dapat berkontribusi secara nyata untuk industri pariwisata Indonesia.
“Kami sangat berterimakasih kepada PT TWC, melalui sinergi dan kerja sama ini, ‘Anak-Anak Spesial’ Yayasan Bina Abyakta mendapatkan ruang baru untuk berekspresi secara lebih nyata dan dekat dengan dunia pariwisata, melalui ragam hasil karya terbaik mereka. Semoga kehadiran ‘Anak-Anak Spesial’ dengan beragam hasil karya dan talenta ini, dapat memperkaya khasanah industri pariwisata Indonesia,” jelas Vita Priastuty.
Ia juga menuturkan, pihaknya sangat senang karena PT TWC sudah memfasilitasi dan melayani dengan sangat baik. Ini membuktikan bahwa destinasi-destinasi yang dikelola PT TWC sangat inklusif.
“Kami juga berharap kerjasama yang baik ini tetap akan terjalin di tahun-tahun mendatang, guna mewujudkan Quality & Sustainable Tourism. Adapun, Yayasan Bina Abyakta ini merupakan Shelter Workshop yang berbadan hukum berbentuk Yayasan untuk pendidikan individual penyandang Autisme remaja dan dewasa,” jelas Vita.
PT TWC berkomitmen menghadirkan destinasi yang berkelanjutan serta inklusif bagi semua pihak. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai universal yang dikandung oleh tiap situs Cagar Budaya yang dikelolanya. Selain itu, keberadaan destinasi yang inklusif juga berperan dalam memberikan manfaat yang lebih bagi semua pihak.
“PT TWC terus berkomitmen untuk menghadirkan destinasi yang inklusif kepada semua wisatawan. Selain menyediakan aksesibilitas yang baik dan ramah bagi para penyandang disabilitas, kami juga berkolaborasi dengan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Sinergi dengan Yayasan Bina Abyakta ini adalah langkah awal yang akan diikuti dengan banyak kolaborasi lainnya. Besar harapan kami agar para wisatawan menyambut baik program ini. Dengan membeli produk-produk hasil karya cipta, karsa dan rasa dari Yayasan Bina Abyakta, wisatawan telah mendukung dan memotivasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk terus berkontribusi bagi pariwisata Indonesia,” pungkas Hetty Herawati.