
Marketplus.id – Pada tahun 2012, Majelis Umum Asosiasi Seni Internasional pertama kali mendeklarasikan Hari Seni Sedunia di tanggal 15 April, bertepatan dengan ulang tahun Leonardo Da Vinci yang menjadi ikon penting dalam dunia seni.
Selang 7 tahun, UNESCO mengesahkan peringatan ini sebagai hari internasional yang menggarisbawahi peran seni dalam menjembatani kebebasan berekspresi dan dialog sosial, baik dari para seniman maupun anggota masyarakat lainnya.
Sebagai medium berekspresi, seni hadir dalam berbagai bentuk: lukisan, lantunan lagu, pentas, hingga desain interior.
Industri properti sudah umum dikenal sebagai ladang bisnis yang bergengsi, namun percakapan seputar desain interior di Indonesia tidak tergaungkan selantang investasi maupun besarnya suatu bangunan. Cove, perusahaan teknologi properti (Proptech) yang mengusung konsep “flexible co-living”, menyadari bahwa seni dalam desain interior tidak hanya menjadi pemanis properti namun juga cara mengembangkan bisnis di Indonesia.
Hal ini selaras dengan bagaimana desain interior menjadi salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang dipromosikan Kemenparekraf. Pada Hari Seni Sedunia kali ini, Cove akan berbagi bagaimana caranya menyulap hunian menjadi lebih nyaman, produktif, dan berkarakter, dengan memanfaatkan kekuatan seni desain interior.
Estetika “Bauhaus”–Gaya desain interior yang menjadi inspirasi DNA Coven“Bauhaus” merupakan sebuah sekolah seni di Jerman yang berdiri pasca Perang Dunia I, membawa pergerakan revolusioner yang menggabungkan seni pahat, seni lukis, dan arsitektur menjadi satu bentuk ekspresi kreatif.
Meski pergerakan ini sudah berakhir hampir satu abad lalu, gaya desain interior Bauhaus meninggalkan dampak yang kuat hingga saat ini dengan sejumlah karakteristik seperti kesederhanaan, fungsionalitas, bentuk geometris, dan palet warna kromatik.
Dalam desain interiornya, Cove terinspirasi dari gaya Bauhaus, di mana bentuk-bentuk lingkaran, oval, half moon, serta penggunaan kombinasi warna yang mendominasi playbook desain milik tim design dan transformation Cove untuk menghias berbagai properti.
Sejak didirikan pada 2018 di Singapura, konsep desain interior yang diusung Cove terus berevolusi, menjadi karakter desain unik yang sekarang sudah menghiasi properti di lebih dari 150 lokasi di Indonesia.
Revy Andriza, Head of Design and Transformation, Cove, percaya bahwa gaya desain interior Cove yang dinamis dan penuh warna akan terus menjadi tren yang tidak lekang oleh waktu. “Generasi millennial dan Z sangat menghargai modernitas dan keeksentrikan dalam visual, menjadikan gaya desain interior yang digunakan Cove selaras dengan generasi tersebut yang tengah beranjak ke fase mencari hunian mereka masing-masing. Hal ini terbukti dengan bagaimana 1 dari 4 penghuni kami memutuskan untuk tinggal di Cove karena desain interior properti,” ungkap Revy.
Kesederhanaan dalam warna justru memaksimalkan estetika hunian
Selain bentuk-bentuk geometris, warna juga menjadi permainan utama untuk desain interior yang menawan. Dalam pengerjaan transformasi properti, Cove umumnya menggunakan maksimal kombinasi 4-5 warna untuk menghiasi tembok-tembok dalam bentuk wall accent dan pilihan artwork orisinal Cove. Namun ketika bertanya soal warna apa yang biasa digunakan Cove, tidak ada jawaban yang pakem untuk pertanyaan tersebut.
Sejatinya, paduan warna yang dipilih besar dipengaruhi oleh target segmen penghuni, lokasi, serta kondisi bagunan sebelum melalui proses transformasi oleh tim Cove. Jika bangunan berlokasi di daerah pantai seperti Bali, warna ala natural tropical seperti terracota atau penggunaan warna serta tekstur alami dari rotan dan bambu menjadi tepat. Untuk properti yang menargetkan segmen konsumen mahasiswa, penggunaan paduan warna berani secara lebih dominan seperti pink, biru, dan oranye dapat menambah suasana “youthful” dan “playful” di properti tersebut. Namun, jika bangunan sudah didominasi oleh warna tertentu, pilihan warna-warna yang digunakan dapat dihasilkan dengan memainkan shade, tint, dan tone dari warna dasar properti tersebut agar palet warna yang dihasilkan tetap senada.
Meneruskan keselarasan: turunan gaya desain ke furnitur dan pernik interior
Selesai dengan urusan cat-mengecat, Cove melanjutkan harmonisasi dari wall accent dan warna cat dengan pemilihan furnitur serta pernak-pernik hunian. Ketika menyewa kamar di Cove, penghuni mendapatkan akses ke hiasan-hiasan di penjuru properti dengan fokus utama pada bantal cushion, runner kasur, hiasan lampu neon, hingga tanaman dekorasi dan frame kecil. Semua pernik ini akan disesuaikan dengan warna maupun material yang dominan digunakan dalam properti tersebut.
Penggunaan lampu neon menjadi salah satu cara yang efektif untuk membuat desain-desain line art simpel menjadi hiasan tembok yang hidup dan penuh karakter. Cove menerapkan penggunaan lampu neon di sejumlah properti, seperti di Cove Hillcrest, Karawaci serta Cove Uma Terra, Cipete, menghadirkan quote maupun gambar line art yang dapat mengelevasi tembok kosong.
Terkait furnitur, Cove di Indonesia memiliki preferensi besar untuk menggunakan furnitur tanpa sudut tajam atau “round-shaped furnitures”, terutama dengan fungsionalitas yang mengedepankan keamanan. Warna netral, umumnya putih atau kayu terang, menjadi pilihan utama tim design dan transformation Cove.