
Sigi, 8 Juli 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 Juli 2021 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.
Program kali ini diikuti oleh 561 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Donal Caniago selaku jurnalis dan Pengecek Fakta, Anastasya Lensun selaku Presenter TV, Mohammad Nur selaku pegiat Kesetaraan Pendidikan, dan Suhandri Lariwu selaku Pendiri Kaki Gatal Production. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Ratih Aulia. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Donal Caniago yang membawakan tema “Informasi Digital, Identitas Digital, Jejak Digital dalam Media Sosial”. Menurut Donal, masyarakat sebaiknya tidak membagikan informasi-informasi pribadi ke media sosial, seperti lokasi, alamat rumah, nomor telepon, KTP, paspor, dan lain-lain mengingat hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh orang lain untuk melakukan tindak kejahatan.
Berikutnya, sesi dilanjutkan oleh Suhandri Lariwu dengan tema “Dampak Penyebaran Hoaks”. Dalam sesinya, Suhandri meluruskan kembali definisi terkait hoaks yang umumnya masih disalahpahami masyarakat. Menurut dia, masyarakat cenderung mengecap hoaks pada informasi yang tidak sesuai dengan pemahaman atau pengetahuannya sehingga hal ini tentunya dapat berdampak merugikan apabila informasi yang diterima benar.
Sebagai pemateri ketiga, Anastasya Lensun mengangkat tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Anastasya memaparkan beberapa contoh kasus pelanggaran UU ITE yang sempat marak di media sosial. Berkaca dari kasus-kasus tersebut, ia menghimbau masyarakat agar memperhatikan etika-etika dasar terkait menyuarakan pendapat di media sosial sembari tetap mengutamakan sopan dan santun.
Adapun Mohammad Nur selaku pemateri terakhir membawakan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia menjelaskan mengapa internet sehat diperlukan di Indonesia. Menurutnya, internet sehat diperlukan untuk menjaga hak cipta dari suatu karya yang disebarkan di internet, menjaga diri dan orang lain dari perundungan siber, menjaga anak dari konten dewasa, juga dapat melindungi dari pencemaran nama baik dan pelecehan SARA.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang bernama Anetta yang menanyakan mengenai peran pemerintah dalam menangani hoaks. Menurut Donal, meski pemerintah telah membuat regulasi seperti UU ITE dan lainnya, kontrol terhadap media sosial tetap berada di tangan pemilik akun tersebut karena menyangkut jejak digital.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.