
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Gresik, (17/7).
Acara dipimpin oleh Moderator, Rahmadana Junita, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Arief Budiono S.T,M.M, Bawinda Lestari, M.Psi., CPS., Cht, M. Alvin Nur Choironi, Akhmad Firmannamal, Ph.D. dan William Yuswan (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah Masih ada Milenials yang Melek Literasi Digital dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.
Dengan jumlah 502 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Arief Budiono, S.T., M.M adalah Pertanyaan Mengenai data pribadi, banyak dompet digital atau aplikasi-aplikasi keuangan lainnya, yang membutuhkan KTP untuk proses verifikasi. Pertanyaannya, apakah data KTP benar-benar aman?
Menurut Arief Budiono, RUU perlindungan data pribadi yang belum disahkan. Anggota DPR dan pemerintah harusnya segera mengesahkan agar dapat menuntut secara hukum.
“Diserahkan sih aman, tapi kalau diperjualbelikan ga ada yang tahu. Seharusnya ada badan hukum yang melindungi data,” ujarnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.