Loading...

Senin, Maret 27, 2023

Kategori: Kesehatan

Beri Edukasi Kenyamanan Bersepeda, Blaster Ajak Masyarakat Berpartisipasi dalam Fun Bike Indomaret 2022

Marketplus.id — Pada masa pandemi, bersepeda dijadikan alternatif oleh masyarakat untuk menjaga kebugaran tubuh dan juga meminimalisir penularan Covid-19 alih-alih menggunakan kendaraan umum. Manfaat bersepeda pasca meredanya pandemi Covid-19 khususnya untuk menjaga kebugaran tubuh masih relevan. Karena itu, Blaster, salah satu produk besutan perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, OT Group, mendukung gelaran Fun Bike Indomaret 2022 melalui edukasi kenyamanan bersepeda.

Acara Fun Bike Indomaret telah diselenggarakan sejak tahun 2013. Namun terhenti sesaat karena pandemi Covid-19 selama dua tahun. Pada tahun 2022, salah satu acara bersepeda yang cukup diminati masyarakat Indonesia ini kembali diselenggarakan di tiga kota besar yaitu Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta.]

Penyelenggaraan di Yogyakarta dan Surabaya diikuti oleh lebih dari 7000 peserta. Jakarta yang merupakan kota penyelenggaraan terakhir untuk tahun ini menargetkan sebanyak 6000 peserta.

“Bersepeda merupakan kegiatan positif yang dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh serta menambah keakraban antara keluarga,kerabat dan teman. Blaster sebagai salah satu mitra Indomaret sangat mendukung acara Fun Bike Indomaret 2022. “Kami mendapat kepercayaan sebagai sponsor utama pada tahun ini. Melalui kegiatan ini kami memberikan edukasi mengenai bagaimana bersepeda dengan nyaman. Nyaman dalam arti aman dan menyenangkan,” jelas Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group di sela-sela acara Fun Bike Indomaret 2022, di kawasan PIK, Jakarta.

Blaster mengajak sejumlah komunitas bersepeda untuk berpartisipasi dalam acara Fun Bike Indomaret 2022. Harapannya para anggota komunitas ini dapat menyebarkan prinsip nyaman dalam bersepeda.

“Bersepeda itu harus nyaman bagi pengendaranya. Ketika bersepeda kita harus memastikan kemananan diri sendiri dan melakukannya secara menyenangkan. Agar aman kita harus mengenakan atribut pelindung, seperti helm, pelindung lutut dan siku, dan kostum yang menyerap keringat dengan baik. Agar bersepeda menyenangkan kita harus mempersiapkan asupan makanan yang kaya karbohidrat, lemak, dan protein, minuman yang cukup agar tidak dehidrasi. Bersepeda itu butuh energi, energi dihasilkan dari karbohidrat yang diubah menjadi glukosa. Produk permen seperti Blaster juga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk sumber energi secara instan saat bersepeda,” ulas Harianus.

Para anggota komunitas bersepeda ini mendapat fasilitas dari Blaster berupa gratis biaya pendaftaran, merchandise,dan aksesoris bersepeda dengan desain khas Blaster yaitu helm dan manset belang-belang.

“Blaster mengusung semangat energetic dan fun. Hal ini relevan dengan kegiatan Fun Bike Indomaret yang menargetkan keluarga sebagai pesertanya. Semoga masyarakat Indonesia semakin banyak yang menggemari kegiatan bersepeda karena sangat bagus untuk memelihara kesehatan tubuh. Namun tetap dilakukan dengan nyaman. Aman dan menyenangkan,” tutup Harianus.

Brawijaya Hospital  Hadir di Tangerang

Marketplus.id – Berawal dari keinginan yang kuat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, Rumah Sakit Umum Permata Ibu resmi berdiri pada tanggal 20 Mei 2011 lalu, dengan misi mengutamakan pelayanan  kesehatan terbaik.

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi kesehatan, serta meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan, Rumah Sakit Permata Ibu bertransformasi bersama Brawijaya Healthcare Group, mempersembahkan  Brawijaya Hospital – Tangerang, Rumah Sakit Umum yang berkomitmen untuk memprioritaskan pelayanan prima juga teknologi medis terdepan.

Brawijaya Hospital – Tangerang  hadir dengan layanan optimal , team dokter profesional, perawat dan staff  terbaik di bidangnya yang telah berpengalaman melayani pasien sejak tahun 2006 di jaringan Brawijaya Hospital.

Menurut dr. Akmal Yadi, MARS, Direktur Brawijaya Hospital Tangerang, seluruh pasien adalah bagian penting dari keluarga besar Brawijaya Hospital Tangerang.

“Untuk dapat melayani secara maksimal, kami juga turut menerima pasien BPJS untuk mempermudah berbagai lapisan masyarakat dalam memperoleh layanan Kesehatan,” ujar dr. Akmal.

Sebagai  institusi pelayanan kesehatan yang mengedepankan layanan dan teknologi, masyarakat khususnya di wilayah Tangerang  tidak perlu merasa cemas, karena semua keperluan kesehatan  akan terpenuhi di sini.

Untuk memastikan kenyamanan pasien, Brawijaya Hospital Tangerang menyediakan pelayanan  berkualitas seperti Instalasi Gawat Darurat, Ruang Rawat Inap, Operasi, ICU, NICU, Fisioterapi, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, dan Baby SPA.

“Seluruh hati, teknologi, dan inovasi kami dedikasikan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.  Kami hadir sebagai  Rumah Sakit yang nyaman dengan pelayanan prima”, ujarnya.

Konsultasi dengan tim ahli dan dokter dapat dilakukan melalui reservasi secara mudah di website brawijayahospital.com dan dapat dilakukan melalui 150 160 HALO Brawijaya serta aplikasi Brawijaya Mobile yang dapat diunduh di Play Store.

Sebagai pusat layanan kesehatan untuk keluarga yang memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pasien, Brawijaya Hospital – Tangerang, menghadirkan berbagai layanan unggulan dengan dasar “EXCELLENCY” melalui :

  • Minimal Invasive Surgery
  • Klinik Urologi
  • Klinik Kesuburan, serta
  • Trauma Center & Orthopedi
  • Pusat Pelayanan Ibu dan Anak,
  • Persalinan dengan metode Eracs
  • Teknik Bedah Katarak dengan metode fakoemulsifikasi

Selain layanan-layanan unggulan, berbagai spesialisasi juga tersedia di Brawijaya Hospital Tangerang, seperti:

  1. Poli Kandungan dan Kebidanan
  2. Poli Anak
  3. Poli Penyakit Dalam
  4. Poli Jantung dan Pembuluh Darah
  5. Poli Paru
  6. Poli THT – KL
  7. Poli Gigi
  8. Poli Saraf
  9. Poli Bedah Umum
  10. Poli Psikologi
  11. Rehab Medik
  12. Poli Umum

JEC Hadirkan Rumah Sakit Mata Modern di Jawa Tengah

Marketplus.idEye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics, secara resmi membuka operasional cabang rumah sakit mata terbarunya: RS Mata JEC-Candi @ Semarang. Terdiri atas bangunan gedung tujuh lantai berluas 6.000 meter persegi, RS Mata JEC-Candi @ Semarang ini merupakan rumah sakit mata modern dengan layanan subspesialistis terlengkap di Jawa Tengah. Sentra kesehatan mata terbaru ini menargetkan 100.000 kunjungan pasien sepanjang 2022.

Seremoni pembukaan (grand opening) yang berlangsung hari ini (29/1) turut dihadiri Ir. Hj. Hevearita G. Rahayu, M.Sos selaku Wakil Walikota Semarang; dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K) selaku Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics, dan dr. Sri Inakawati, MSi. Med., Sp.M(K), Direktur Utama JEC-Candi @ Semarang; dan Dr. dr. Fifin Luthfia Rahmi, MS. SpM. selaku Direktur PT JEC Candi Sejahtera.

Kondisi kesehatan mata di Jawa Tengah sendiri perlu menjadi sorotan. Laporan InfoDATIN, Kementerian Kesehatan: “Situasi Gangguan Penglihatan” (2018) memperlihatkan bahwa 41,3% pasien katarak di Jawa Tengah tidak sadar bahwa mereka menderita gangguan penglihatan ini. Mereka juga tidak tahu bahwa katarak bisa disembuhkan. Sementara, berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014-2016) – termuat dalam laporan yang sama, menyebut prevalensi  kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Jawa Tengah mencapai 2,7% (hanya sedikit di bawah rata-rata nasional 3,0%).

“Pembukaan RS Mata JEC-Candi @ Semarang meneguhkan tekad kami sebagai bagian terintegrasi dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics untuk menghadirkan pusat kesehatan mata modern dengan layanan subspesialistis terlengkap bagi masyarakat Semarang dan Jawa Tengah. Dengan akses semakin dekat dan servis yang komprehensif, harapan kami, masyarakat lebih terdorong untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara berkala sehingga dapat membantu menurunkan risiko gangguan penglihatan dan kebutaan sedini mungkin. Dengan demikian, kualitas hidup dan produktivitas masyarakat bisa terus terjaga,” jelas dr. Sri Inakawati, MSi. Med., Sp.M(K) selaku Direktur Utama RS Mata JEC-Candi @ Semarang.

Aspirasi tersebut semakin tertegaskan melalui deretan teknologi mutakhir yang dihadirkan RS Mata JEC-Candi @ Semarang; meliputi sistem diagnostik terkini dan serangkaian fasilitas modern, setara dengan ketiga cabang rumah sakit mata JEC lainnya di DKI Jakarta. Berbagai layanan unggul meliputi Laser Vision Correction Center (LASIK & ReLEX SMILE), Cataract and Cornea Surgery Service, Glaucoma Service, Pediatric Ophthalmology and Strabismus Service (POS), Oculoplasty Service, Contact Lens Service, Dry Eye Service, Neuro-Ophthalmology Service, Low Vision Care and Protesa, serta Diabetes Education and Care.

“RS Mata JEC-Candi @ Semarang menjadi sentra kesehatan mata terbesar berkonsep one stop service di Semarang dan Jawa Tengah. Artinya, masyarakat mudah mengakses beragam layanan kesehatan mata berstandar internasional secara menyeluruh cukup di satu lokasi. Mulai tahap pemeriksaan, hingga operasi/pembedahan dan pemulihan – dengan pilihan sarana yang berjenjang, dari standar paling dasar sampai yang tercanggih, serta dukungan sumber daya manusia yang mumpuni,” tambah Dr. dr. Fifin Luthfia Rahmi, MS. SpM. selaku Direktur PT JEC Candi Sejahtera.

Dari sisi sumber daya manusia, JEC-Candi @ Semarang memiliki jajaran tenaga ahli yang andal,  mencakup 22 dokter mata, 16 dokter mata spesialis yang telah diakui sebagai konsultan oleh Kolegium Oftalmologi Indonesia, serta 71 tenaga medis dan nonmedis. JEC-Candi @ Semarang juga telah menerapkan e-medical record (e-MR) berupa sistem informasi terintegrasi nan aman, yang memberikan kemudahan akses terhadap rekam medis pasien secara online. Ini memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dan meneruskan perawatan secara berkelanjutan di JEC cabang manapun.

RS Mata JEC-Candi @ Semarang dioperasikan berlandas standardisasi kualitas layanan kesehatan mata yang mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Di kedua asosiasi rumah sakit mata terkemuka tersebut, JEC turut berperan menjadi founder dan member. Berlokasi di Jl. Pamularsih Raya, Gisikdrono, Semarang Barat, RS Mata JEC-Candi @ Semarang dilengkapi ruangan rawat inap yang nyaman dan eksklusif serta Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam, serta ditunjang dokter penyakit dalam, dokter umum, psikolog, dan dokter ahli gizi.

Menanggapi beroperasinya RS Mata JEC-Candi @ Semarang, Dr. Johan A Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur JEC Korporat menyampaikan, “Sejak berdiri pada 1984, JEC Eye Hospitals and Clinics terus berupaya untuk mendukung optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kini bersama-sama JEC-Candi @ Semarang, yang dikelola secara modern dan memiliki layanan subspesialistis terlengkap di Jawa Tengah, kami semakin optimistis bisa segera mewujudkan kemudahan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan mata yang reliable tanpa perlu ke luar negeri.”

Di masa pandemi COVID-19 yang belum surut dan meningkatnya kasus harian akibat varian baru Omicron, keselamatan dan kenyamanan pasien kian menjadi concern prioritas JEC. Di seluruh cabangnya, termasuk RS Mata JEC-Candi @ Semarang, JEC tegas menjalankan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah, seperti skrining melalui aplikasi PeduliLindungi, pemeriksaan suhu kepada seluruh individu yang datang (jajaran dokter, tim medis, karyawan, serta pasien dan keluarga pengantarnya), peningkatan frekuensi pembersihan fasilitas gedung secara lebih intensif, juga penyediaan cairan hand sanitizer dan masker. Di ruang periksa, JEC juga menambahkan shield pembatas antara dokter dengan pasien guna menambah proteksi.

Beroperasinya RS Mata JEC-Candi @ Semarang semakin mengukuhkan upaya JEC Eye Hospitals & Clinics dalam menghadirkan layanan kesehatan mata bertaraf internasional yang semakin modern dan lengkap di Jawa Tengah; mendampingi Klinik Utama Mata JEC-Candi @ Semarang yang telah hadir lebih awal. Sentra kesehatan mata ini bercikal dari Candi Eye Center (berdiri sejak 2012) yang kemudian beralih nama menjadi Klinik Utama Mata JEC-Candi @ Semarang (setelah bergabung dengan jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics pada 2017).

Hadir di RSU MMA, Halomed Berikan Kemudahan Pelayanan Halomed Bumil dan Halomed Dental

Marketplus.idRumah Sakit Umum Menteng Mitra Afia  (RSU MMA) merupakan salah satu Rumah Sakit milik Pemerintah daerah tipe C Non Pendidikan yang terletak di pusat kota.

RSU MMA melayani pasien Umum dan BPJS  serta melayani segenap lapisan masyarakat bahkan termasuk pasien yang tidak mampu. Kunjungan rata-rata rawat jalan baik pasien umum dan BPJS per bulan kurang lebih sekitar  3200 pasien dan kunjungan rawat inap rata-rata kurang lebih  180 pasien per bulan.

Kini, masyarakat Jakarta, khususnya kawasan Menteng, semakin mudah untuk mendapat layanan dari Halomed Bumil dan Halomed Dental.

Layanan terbaru yang menjadi bagian dari fasilitas RSU MMA  ini secara resmi dibuka dengan digelarnya pre opening pada Selasa, (04/01/2021) dengan dihadiri oleh Dr. Aziz Fahrudin Sp.OG selaku Dr. Sp.OG & Owner Halomed,
 Dr. Ikhwan Afuan selaku Perwakilan DDSM,
Dr. Ambun Suri, MARS Selaku Direktur Utama RSU MMA.

Peningkatan pelayanan ini guna menselaraskan visi RSU MMA yakni memberikan pelayanan terbaik, bermutu dan terpercaya dalam melayani pasien umum dan BPJS segenap lapisan masyarakat bahkan termasuk pasien yang tidak mampu.

Menurut dr. Ikhwan Afuan,  Perwakilan DDSM, hadirnya Halomed di RSU MMA tentunya sangat penting dalam rangka memadukan kebijakan kesehatan pemerintah dengan program JKN BPJS dan dengan keinginan masyarakat mendapatkan layanan di luar program JKN.

Ia menambahkan, terkait biaya untuk ibu hamil yang mendapat layanan USG 2D dan 4D sangat kompetitif.  Kemudian, untuk layanan rawat inap dan VIP pun harganya masih sangat terjangkau.

“Kami menawarkan harga kelas untuk perawatan kelas 1 one patient one room (OPOR) dengan harapan pasien mendapat privasi lebih dengan harga yang sesuai dengan kemampuan,” ujar dr. Ikhwan Afuan dalam acara pre opening layanan Helomed Bumil dan Helomed Dental.

Selain memberikan layanan kebidanan juga layanan gigi dengan Tim dokter gigi Umum dan spesialis ini, Halomed diharapkan dapat memberi kemudahan bagi pasien dalam mendapatkan pelayanan gigi sesuai kebutuhannya.

“Kedepannya, kami juga akan membuka klinik jantung terpadu yang bertempat di sebelah klinik Halomed. Dengan dokter Ahli jantung yang berpengalaman dan sarana prasarana yang menunjang,” katanya.

 

35 Tahun RS Pondok Indah Group, Dukung Transformasi Teknologi dan Digitalisasi

Marketplus.id – Inovasi teknologi di bidang kesehatan mengalami perkembangan yang pesat sejalan dengan upaya rumah sakit untuk menyediakan layanan berkualitas. Pengobatan medis yang berpadu dengan teknologi menjadikan layanan kesehatan saat ini semakin komprehensif dan terarah.

Sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik, RS Pondok Indah Group melakukan berbagai langkah digitalisasi dengan mengadopsi dan menghadirkan inovasi teknologi medis terkini.

Bertepatan dengan 35 tahun perjalanan RS Pondok Indah Group, Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, mengatakan, “Kami menyadari pentingnya sinergi antara layanan di rumah sakit dan teknologi yang mendukung. Kepercayaan masyarakat selama 35 tahun kepada RS Pondok Indah Group mendorong kami untuk senantiasa berupaya menghadirkan layanan kesehatan terbaik dengan pengadopsian terknologi terkini dan integrasi berbagai sistem dan fasilitas rumah sakit, baik dari sisi administrasi, farmasi, laboratorium, sistem informasi, serta teknologi medis yang digunakan”.

Yanwar juga menambahkan, dengan hadirnya digitalisasi, RS Pondok Indah Group memastikan seluruh data rekam medis pasien tersimpan dengan baik dan rapi secara digital, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dengan jauh lebih baik. Dengan kecanggihan dan integrasi teknologi saat ini yang diterapkan pada ratusan alat medis, proses penegakkan diagnosis, deteksi dini, identifikasi, serta penanganan beragam gangguan kesehatan menjadi lebih cepat dan akurat sehingga meminimalisir risiko, mengoptimalkan hasil penatalaksanaan, dan memaksimalkan kenyamanan pasien.

Perangkat modalitas pencitraan merupakan salah satu teknologi medis yang mengalami banyak perkembangan. Teknologi ini digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan proses tata laksana, sehingga menjadi lebih efisien, memiliki nilai akurasi yang semakin tinggi, dan peluasan manfaat, salah satunya pada dunia kesehatan gigi dan mulut (digital dentistry).

Saat ini, proses rehabilitasi dan perawatan rongga mulut tak lagi memerlukan waktu lama berkat kehadiran perangkat modalitas pencitraan introral scanner dan computer aided design/computer aided manufacturing (CAD/CAM).

Dengan perangkat ini, restorasi gigi berupa crown, bridge, ataupun implan menjadi lebih cepat prosesnya. Hal ini dikarenakan perangkat tersebut dapat memberikan tampilan simulasi 3D, kontak antara gigi geligi rahang atas dan rahang bawah dalam hubungan horizontal maupun vertikal (oklusi), dengan akurasi tinggi.

Keakuratan hasil pencitraan yang didapat membantu memaksimalkan diagnosis serta mempersiapkan rencana perawatan yang tepat dan terbaik untuk para pasien. Selain itu, proses pembuatan restorasi gigi juga relatif lebih cepat (1-3 hari) karena proses pencetakan dan transfer data untuk proses produksi sudah dilakukan secara digital, tanpa perlu melalui proses pencetakakn gigi secara manual atau konvensional.

drg. Jonan Angkawidjaja, Sp.Pros selaku Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya mengatakan, “Apabila ditemukan indikasi pemasangan mahkota, jembatan, atapun implan gigi, maka rencana perawatan memerlukan keakuratan yang tinggi. Kini, bukan hanya akurat, kecepatan pengerjaan dan kenyamanan pasien pun menjadi prioritas yang harus diperhitungkan sehingga perkembangan teknologi dan transformasi digital dentistry sangat membantu.”

Perkembangan inovasi teknologi juga terjadi pada bidang bedah urologi, salah satunya dalam upaya mendiagnosis kanker prostat. Teknologi robotic MRI/US fusion prostate biopsy memiliki detection rate lebih tinggi di mana biopsi yang dilakukan akan dipandu oleh gambar dari pencitraan MRI. Potongan gambar hasil MRI yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker akan dikontemplasi ke dalam sebuah robot platform yang akan melakukan scanning digital dan menggabungkannya dengan gambar USG real time, dan secara otomatis menentukan titik-titik lokasi biopsi selama proses pengambilan sampel jaringan.

“Keakuratan robotic prostate biopsy memungkinkan dilakukannya biopsi yang lebih terarah, pada lesi atau daerah yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker. Oleh karena itu, nilai deteksinya lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya, dan prognosisnya pun lebih baik. Tindakan ini bersifat minimal invasif, sehingga mengurangi risiko komplikasi dan pendarahan pasca tindakan, serta minim risiko infeksi dengan proses pemulihan yang lebih singkat, dan tanpa memerlukan rawat inap,” ungkap dr. Hery Tiera, Sp.U, Dokter Spesialis Bedah Urologi yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Tak hanya itu, perkembangan teknologi di laboratorium untuk pemeriksaan hematologi juga semakin prima. Memahami peran penting laboratorium sebagai penunjang seluruh unit layanan kesehatan di rumah sakit, RS Pondok Indah Group menjadi rumah sakit pertama yang melengkapi unit laboratorium dengan teknologi terkini digital morphology analyzer.

Dengan alat canggih ini, proses validasi morfologi pada sampel darah tidak lagi dilakukan secara manual dengan menggunakan mikroskop analog, melainkan secara digital dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan kecanggihan kamera dengan lensa perbesaran tertentu yang ditampilkan di layar monitor.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Thyrza Laudamy Darmadi, Sp.PK, menjelaskan, “Teknologi yang digunakan untuk memvalidasi morfologi darah terus berkembang. Sensitivitas alat terbaru yang semakin tinggi dapat membantu deteksi dini kelainan atau keganasan darah dengan lebih efisien sehingga penanganan dan pencegahan penyakit menjadi lebih terkendali. Dengan teknologi digital morphology analyzer ini, standar quality control (QC) juga meningkat karena adanya standardisasi pengerjaan dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan meminimalisir adanya human error. Hasil pemeriksaan yang berbentuk arsip digital juga mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan data dan memudahkan apabila suatu saat diperlukan peninjauan ulang.”

 

Roche Indonesia dan Docquity Luncurkan Breast Cancer Experts Network

Marketplus.id – Hari ini, Roche Indonesia dan Docquity mengumumkan peluncuran jejaring digital dokter onkologi yang pertama di Indonesia: kanal Breast Cancer Experts Network di dalam platform jejaring dokter Docquity.

Sebagai pelopor komunitas jejaring di Asia Tenggara, channel ini bertujuan untuk mendukung transformasi ekosistem layanan kesehatan di Indonesia, dengan memungkinkan para ahli onkologi, khususnya di Indonesia, untuk berbagi informasi dan pengalaman melalui jejaring digital, sehingga dapat meningkatkan hasil penatalaksanaan bagi pasien kanker payudara di Indonesia.

Hingga saat ini, sistem pelayanan kesehatan di Indonesia menghadapi tantangan karena kondisi bentang alamnya yang juga berkontribusi mempersulit akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dengan cepat dan merata. Persebaran tenaga kesehatan profesional, terutama dokter spesialis onkologi, tidak merata di seluruh negeri, dan hanya terfokus pada kota-kota besar dan rumah sakit tipe A. Karena itu, kesempatan untuk mendapatkan akses edukasi lebih dalam dan pembaruan pengetahuan bagi dokter di kota kecil dan daerah terpencil menjadi sangat terbatas. Kendala ini salah satunya yang kemudian mendorong Roche Indonesia mengembangkan Breast Cancer Experts Network (BCEN) sebagai platform netral untuk para ahli onkologi di platform Docquity.

“Breast Cancer Experts Network menunjukkan komitmen dan investasi yang berkelanjutan dari Roche dalam komunitas onkologi. Melalui jejaring ini, spesialis onkologi terbaik akan berkumpul dan bersama-sama membentuk komunitas yang saling berbagi keahlian dan sumber daya yang didedikasikan untuk memajukan penanganan kanker payudara dan memberikan hasil perawatan yang lebih baik bagi pasien,” ujar Dr. Ait-Allah Mejri, President Director of Roche Indonesia.

Di Indonesia dan di dunia, kanker payudara menempati urutan pertama sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan. Namun demikian, kanker payudara memiliki panduan penatalaksanaan yang komprehensif dan terus mengalami pembaruan sebagai upaya untuk mengoptimalkan hasil pengobatan pasien di seluruh wilayah di Indonesia. Untuk itu, komunikasi antara para ahli onkologi menjadi kebutuhan yang penting agar dapat saling bertukar informasi dan bertukar pendapat. Ruang digital ini juga menjadi komponen yang krusial untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan komunikasi ini dengan cepat, melewati batas geografis wilayah, nasional, bahkan internasional.

“Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi sejak dini dan mempunyai tingkat kesintasan yang cukup tinggi jika penanganannya dilakukan secara tepat waktu dan optimal. Namun, saat ini di Indonesia masih banyak kasus atau sekitar 60% yang datang dalam kondisi stadium lokal lanjut dan stadium lanjut. Sehingga, untuk memberikan penanganan kanker yang bermutu, holistik, dan tepat waktu, terdapat banyak tantangan bagi dokter spesialis onkologi di antara berbagai kesibukannya. Dengan adanya Breast Cancer Experts Network ini, kami berharap bisa membantu menjawab tantangan-tantangan tersebut khususnya mendorong pertukaran informasi, studi kasus, dan keahlian antar onkolog melalui solusi digital,” kata Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM, Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya.

Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan fungsi, layanan, integrasi data, dan performa dari sistem e-Kesehatan di Indonesia, sebagaimana termaktub pada Permenkes No. 46 tahun 2017. Strategi e-Kesehatan ini terus dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesinambungan, serta untuk mendorong pengadaan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat terutama di daerah terpencil di Indonesia.

“Kami menyambut baik inisiatif pembentukan Breast Cancer Experts Network oleh Roche Indonesia dan Docquity. Saat ini, Kementerian Kesehatan memang sedang mendorong berbagai implementasi layanan e-Kesehatan secara daring agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama wilayah 3T yaitu terdepan, terpencil dan tertinggal. Hadirnya platform Breast Cancer Experts Network ini diharapkan dapat menjadi pelopor dan mendorong berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama berkolaborasi meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya untuk kanker, yang mumpuni dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” demikian disampaikan oleh Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp. THT-KL(K) MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Platform Breast Cancer Experts Network ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan oleh Roche Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebelumnya, di awal tahun 2021, Roche Indonesia juga telah meluncurkan inisiatif Berani Cari Tahu untuk pasien kanker payudara. Dalam situs web www.beranicaritahu.com, inisiatif ini menyediakan informasi yang komprehensif untuk pasien mulai dari deteksi dini, diagnosis, informasi berbagai macam terapi dengan tujuan memberdayakan pasien untuk terlibat secara aktif untuk memahami perjalanan pengobatan kanker payudaranya serta berdiskusi dengan dokter untuk membuat keputusan medis bersama.

Berbagai Kalangan Desak Pemerintah Kaji Ulang Kebijakan Tarif Baru Tes PCR

Marketplus.id – Kebijakan untuk menurunkan tarif tes PCR dinilai Pemerintah Indonesia sangat efektif untuk mencegah terjadinya ledakan kasus COVID-19 selama akhir tahun ini. Terutama, untuk mengantisipasi tingginya kasus yang diprediksi akan mulai melonjak bertepatan dengan momentum Natal dan tahun baru.

Jika sebelumnya tes PCR berkisar di Rp495.000, dengan kebijakan baru para mayarakat dapat melakukan tes PCR dengan tarif maksimal Rp275.000 di Pulau Jawa, Bali dan Rp300.000 di luar Pulau Jawa, Bali. Tarif ini sudah resmi diberlakukan sejak Rabu, 27 Oktober 2021.

Sayangnya, kebijakan ini tidak bersinergi dengan para penyedia fasilitas layanan tes PCR. Hal ini dipicu dari perubahan tarif tertinggi yang diputuskan oleh pemerintah tidak melibatkan rumah sakit, perhimpunan dokter-dokter yang berkaitan dengan Covid-19, perusahaan penyedia layanan dan laboratorium Tes Covid-19. Keputusan penurunan harga dianggap dilakukan sepihak oleh pemerintah. Bukan tanpa alasan, harga yang ditetapkan pemerintah mengalami penurunan yang cukup drastis, dan tidak adanya itikad subsidi bahan habis pakai dari pemerintah, membuat para penyedia layanan tes PCR harus memutar otak untuk mengakali harga bahan baku seperti reagen yang sangat tinggi dan biaya operasional  untuk  tenaga kesehatan dan bahan baku laboratoium mandiri. Karena, di Indonesia sendiri, bahan baku habis pakai, mayoritas masih diimpor dari luar negeri.

Selain itu, para penyedia layanan PCR juga harus mempertimbangkan sumber daya manusia yang bekerja di laboratorium dan dilapangan, para tenaga kesehatan dan analis laboratorium yang menjadi garda terdepan saat ini. Keamanan tenaga kesehatan dapat menjadi taruhan dengan adanya kemungkinan pemotongan biaya operasional yang berefek dari penurunan tarif tertinggi tes PCR yang telah diatur.

Ditemui di salah satu cabang Bumame yang terletak di kawasan Jakarta Selatan, Nathasa sebagai representatitive dari Bumame menjelaskan, “Pertimbangan kami sebagai penyedia layanan kesehatan, perlu diadakan pertemuan dengar pendapat antara penyedia jasa layanan PCR dengan pemerintah, dan sosialisasi sangat dibutuhkan jika pemerintah ingin mengkaji harga Swab Test. Hal ini demi menemukan jalan tengah, terkait pengkajian harga PCR yang terjangkau bagi semua kalangan. Sehingga pemerintah dapat memberikan solusi alternatif terkait bahan baku reagen dan majoritas bahan baku lainnya yang sifatnya masih impor. Pertimbangan lain yang menjadi penentu harga selain bahan baku, banyak biaya lainnya seperti APD standar Kemkes, kelengkapan yang menjamin kemanan Tenaga Kesehatan dan upah para Tenaga Kesehatan, dokter, Analis Laboratorium dan juga kebutuhan h Hal tersebut habis pakai lainnya yang menjadi salah satu pertimbangan kami dalam menurunkan tarif PCR sesuai arahan pemerintah.”

Instruksi ini juga menuai berbagai kritik dari para ahli Epidemiolog. Bahkan, para ahli menekan pemerintah untuk mengkaji ulang dikarenakan risiko besar yang bisa dialami oleh masyarakat luas. Penurunan harga yang mendesak ini dapat mempengaruhi kualitas testing di Indonesia menjadi turun.

“Kebijakan pemerintah seperti tawar-menawar. Harusnya pemerintah mengkaji ulang kebijakan ini dan bukan diturunkan harganya. Jadi itu salah bener Pemerintah,” ujar Epidemiolog FKM UI, Tri Yunis Wahyono.

“Kami melihat, pemerintah terlalu gampang menurunkan harga. Karena, jangan sampai kualitas digadaikan demi harga yang lebih rendah. Ini terlalu berisiko,” dikutip dari wawancara Tri Yunis Wahyono kepada CNN TV beberapa waktu lalu.

“Kalo kemahalan diturunin, aduh itu gampang banget kebijakan itu. Betapa gampangnya menurunkan harga, menurut saya bukan itu solusinya,” pungkas Tri.

Tanpa Subsidi, Tarif Tes PCR di Indonesia Tak Mungkin Diturunkan

Marketplus.idKeputusan Pemerintah Indonesia untuk mewajibkan tes PCR sebagai syarat melakukan perjalanan dengan pesawat udara menuai kritikan. Bukan masalah layanannya, tetapi kebijakan yang tertuang dari instruksi Presiden Joko Widodo melalui Luhut Binsar Pandjaitan ini meminta agar tarif tes PCR diturunkan hingga Rp300.000.

Instruksi ini jelas menuai pro kontra. Sebab, pakar menilai wajibnya PCR bagi syarat perjalanan kurang bijak, meski tujuannya menekan kasus COVID-19. Pemerintah dinilai tidak konsisten dalam memberlakukan aturan untuk menekan angka penyebaran Covid-19, terutama terkait penetapan tarif Swab Test. Pemerintah terkesan gegabah dalam mengambil langkah. Bukan tanpa alasan, beberapa saat lalu, Kemendagri sempat mengeluarkan peraturan bahwa PCR menjadi syarat untuk penumpang yang melakukan perjalanan transportasi udara, selang beberapa hari menuai kontra, kembali muncul Surat Edaran terbaru yang menyatakan bahwa PCR dapat digunakan dan berlaku 2×24 jam, Antigen berlaku 1×24 untuk penerbangan domestik.

Instruksi Presiden melalui Luhut untuk menurunkan harga PCR menjadi Rp300.000 juga menuai kontra karena PCR akan dijadikan syarat utama untuk seluruh moda transportasi. “Mungkin saja diturunkan. Tetapi harus ada subsidi dari Pemerintah Indonesia agar tarifnya dapat ditekan hingga mencapai Rp300.000,” pandang Suryani Motik, Waketum Kadin Indonesia Bidang GCG & CSR

“Namun, margin 50 – 60 persen yang disebutkan belum termasuk komponen jasa pelayanan biaya operasional, tenaga kesehatan dan dokter yang diperlukan dalam memproses sampel serta memvalidasi hasil PCR,” tambahnya.

Tercatat, sudah dua kali Pemerintah menurunkan tarif tes PCR yang berlaku secara nasional. Sayangnya, tidak semua penyedia layanan PCR setuju dengan kebijakan ini, mengingat  akan ada dampak dari segi kualitas yang dipertaruhkan. Bukan rahasia bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam memproses sampel PCR masih diimpor dari luar. Maka dari itu banyak hal yang harus dipertimbangkan terutama dari segi bahan material produksi dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di Indonesia.

Hal ini disampaikan langsung Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Gintung “Apabila harga PCR harus diturunkan menjadi RP 300.000, maka harus disubsidi oleh pemerintah. Hal ini terkait dengan produksi bahan baku yang sampai sekarang belum dapat terproduksi besar di Indonesia,” ungkapnya saat diskusi di Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Selasa (26/10).

Sayangnya, menurunkan tarif tidak seperti membalikkan telapak tangan. Karena, kebijakan ini akan memiliki dampak besar terhadap kualitas dari pelayanan itu sendiri.  Mengingat dari awal, para penyedia layanan PCR telah beberapa kali menyesuaikan tarif kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Selain itu, para penyedia layanan sendiri menyediakan paket tes PCR yang harganya masih dalam regulasi pemerintah yang wajar. Jika perlu dibandingkan, harga tes PCR di luar negeri jauh lebih tinggi. Pun jika ingin dibandingkan, ada India yang memiliki tarif lebih rendah. Namun, tarif PCR di India sendiri mendapatkan subsidi penuh dari Pemerintah Pusat mengingat mereka sempat mengalami ledakan kasus COVID-19 yang cukup dahsyat.

“Jadi, intinya kembali ke awal, kami selalu mengedepankan kualitas. Dan ketepatan hasilnya dapat kami pertanggung jawabkan. Kami akan sangat berat hati jika harus menurunkan lagi tarifnya karena hal ini akan berdampak langsung dengan kualitas layanan yang kami tawarkan pada pelanggan kami,” ungkap Nathasa Febrina, perwakilan dari Bumame Farmasi.

“Sejak awal, Bumame Farmasi sejak awal telah berkomitmen memberikan layanan untuk memudahkan masyarakat. Selain itu, kami selalu mengacu kepada kebijakan yang dirilis oleh Pemerintah Pusat. Semua laboratorium kami telah bersertifikat resmi Kementerian Kesehatan. Kami berharap Pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan keputusan ini lebih bijak agar kami sebagai penyedia layanan dapat bekerja maksimal,” tambahnya.

Pada akhirnya, kualitas sebuah layanan PCR menjadi kunci dari suksesnya tracing demi menahan laju penyebaran COVID-19. Apakah pemerintah rela mengorbankan kualitas karena keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi taruhannya di sini. Bukankah pemerintah ingin memperbaiki tracing dengan testing yang berkualitas agar tidak terjadi hasil sesat yang justru akan berakibat buruk pada tracing?

Dukung Pencegahan Covid-19, Naraya Medical Center Mudahkan Pelayanan di 34 Cabang

Marketplus.idSaat ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya kesehatan. Kondisi ini memunculkan kebutuhan akan fasilitas kesehatan secara lebih mudah.

PT Naraya Karya Sentana (Naraya Medical Center)  hadir untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat akan akses kesehatan yang berkualitas dan terjamin. Dengan dukungan jaringan Sahabat Naraya, Naraya Medical Center berkembang di seluruh Indonesia.

Menurut Presdir Naraya Medical Center, dr. David J Siswanto, Naraya Medical Center punya mimpi besar untuk dapat hadir memberikan pelayanan kesehatan kepada sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia. Sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan jasa pemeilharaan kesehatan personal dan kesehatan lingkungan kerja yang inovatif, terpercaya dan unggul sehingga bermanfaat bagi lebih banyak orang. Terlebih, akses ke kesehatan ini penting, terlebih dengan kondisi pandemi seperti sekarang di saat peran fasilitas kesehatan jadi lebih penting dari sebelumnya.

“Naraya Medical Center dapat berkarya dalam pelayanan kesehatan sampai saat ini berkat adanya dukungan dan dedikasi seluruh insan Naraya Medical  Center, Stake-holder, dan Sahabat-Sahabat Naraya,” ujar dr David J. Siswanto.

Naraya Medical Center sendiri merupakan fasilitas kesehatan yang telah teruji, dan terus melakukan continuous improvement, Hal ini terlihat dari track record perusahaan atau instansi yang telah atau sedang bekerjasama, seperti Sriwijaya Air Group, ACS Aerofood serta beberapa instansi negara seperti Kementerian Hukum dan Ham RI dan Kementerian Dalam Negeri RI, YKK Group dan kami saat ini sedang turut berkontribusi untuk negara bersama BNPB dan Satgas Covid 19, melalui program Karantina WNI, WNA dan PMI.

“Kami cukup percaya diri dengan kemampuan tenaga medis kami, terlebih dengan adanya kepercayaan dari korporasi dan instansi besar kepada kami selama ini. Beberapa kompetensi yang dapat kami lakukan diantaranya seperti dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara langsung di lokasi (on site Medical Check Up), dengan kapasitas peserta pemeriksaan yang bisa mencapai 300 orang dalam 8 jam kerja, resume medis yang sesuai ICD X, didukung alat pemeriksaan yang berkualitas serta terjamin akurat hasilnya dan yang paling istimewa, Naraya Medical Center juga memiliki layanan tele-konsultasi dokter yang siap melayani kebutuhan pasien untuk bertatap muka dengan dokter kami, didukung dengan layanan Customer Service 24 jam, dan Sesuai dengan kompetensi dan misi Naraya Medical Center, kami juga memiliki program program edukasi berkala yang dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan, bekerjasama dengan HSE (Health and Safety Environment),” jelas dr David J Siswanto.

Dan dalam rangka mewujudkan pelayanan yang lebih baik lagi, Naraya Medical Center sudah merencanakan untuk segera mengembangkan diri dengan menghadirkan fasilitas kesehatan di 34 provinsi di Indonesia, dimana saat ini Naraya Medical Center telah berada di 23 kota di seluruh Indonesia.

“Sebagai fasilitas kesehatan yang telah memiliki kompetensi, pengalaman dan disertai sertifikasi resmi selama 10 tahun terakhir, Naraya Medical Center terus mempersiapkan diri untuk berkembang menjadi lebih baik lagi, dimana untuk mempermudah pelanggan Naraya Medical Center didukung aplikasi marketplace besar seperti Traveloka, tiket.com, Halodoc, Link Aja, Fave Deal, Shopee Deal dan Passport Sehat,” terang Budi Tri Wibowo selaku G.M Commercial & Business Development Naraya Medical Center.

“Terlebih dalam kondisi pandemi yang masih terus berlangsung ini, kami sadari kebutuhan besar masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan seperti untuk Rapid Test Antigen atau PCR Swab Test sebagai kebutuhan check kesehatan rutin, syarat melakukan pertemuan dan juga syarat bepergian antar provinsi di Indonesia,” lanjutnya.

Dan saat ini, Naraya Medical Center sudah dan akan segera siap beroperasi di seluruh Indonesia dan lokasinya tersebar di berbagai daerah yang dapat diakses di alamat web http://narayamedicalcenter.com/kontak/

“Saat ini Naraya Medical Centre siap melayani masyarakat secara lebih luas. Untuk itu langsung saja menghubungi Naraya Medical Center lewat NMC Customer Care 24Jam dan layanan telekonsultasi 021-27899844 dan wa center 082297-0000-30 atau bisa juga melalui sosial media instagram dan Facebook di @sahabatnaraya,” tutup Budi.

Primaya Hospital dan GE Healthcare Hadirkan Fasilitas Kesehatan Mumpuni

Marketplus.id – Bertepatan dengan ulang tahun ke-15, GE Healthcare dan Primaya Hospital hari ini merayakan kerja sama strategis antara kedua belah pihak. Kerjasama GE Healthcare dan Primaya Hospital ditandai dengan instalasi state-of-the-art fasilitas kesehatan mumpuni di Primaya Hospital yang ditujukan sebagai komitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik.

Primaya Hospital memiliki lebih dari 75 layanan kesehatan dengan 4 layanan unggulan yang didukung oleh peralatan medis dengan teknologi mutakhir. Layanan unggulan yang disediakan oleh Primaya Hospital adalah Layanan Jantung & Pembuluh Darah, Layanan Kanker, Layanan Ibu & Anak, Layanan Trauma, serta Orthopedic, Spine, dan Sport Medicine. Terdapat >5.000 – 6.000 tindakan jantung dan pembuluh darah setiap tahunnya dengan tingkat kesuksesan >99,6% di tahun 2020. Khusus tindakan kanker, Primaya Hospital melayani >4.000 tindakan kanker (operasi dan kemoterapi) setiap tahunnya dengan tingkat kesuksesan 99% di tahun 2020. Primaya Hospital juga membantu >4.000 kelahiran anak setiap tahunnya serta diakui sebagai Trauma Center nomor 1 di Jawa Barat dan Kalimantan pada tahun 2020 oleh BPJS Ketenagakerjaan.

CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali mengatakan, saat ini Primaya Hospital telah memiliki 14 cabang rumah sakit yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Karawang, Sukabumi, Semarang, Pangkal Pinang, Palangkaraya, Makassar, dan Sorowako. Sejak mendirikan rumah sakit pertamanya yaitu Primaya Hospital Tangerang pada tahun 2006 lalu, Primaya Hospital memiliki visi yang jelas yaitu menjadi jaringan pelayanan kesehatan atau rumah sakit terkemuka berstandar internasional. Untuk itu, kami senantiasa mengupayakan pelayanan kesehatan secara profesional dengan penuh kepedulian. Primaya Hospital telah terakreditasi internasional oleh Joint Commission International (JCI) sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien.

Dalam rangka memeringati ulang tahun ke-15, Primaya Hospital merayakan kerjasama atas dukungan strategis dari GE Healthcare selama ini. GE Healthcare sudah diakui dunia dalam hal teknologi dan solusi kesehatan bagi berbagai fasilitas kesehatan.

“Kami sangat bangga bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan kami dengan ­state-of-the-art peralatan kesehatan dari GE Healthcare. Untuk memastikan mutu pelayanan medis yang baik, Primaya Hospital memiliki standar minimal peralatan di setiap cabang rumah sakit. Contohnya, di semua Primaya Hospital pasti kami memiliki CT Scan dari mulai Jakarta hingga pelosok daerah seperti Sorowako. Layanan-layanan tersebut semakin disempurnakan dengan peralatan canggih dari GE Healthcare. Saya berharap masyarakat dapat semakin memercayakan kebutuhan layanan kesehatannya di Primaya Hospital,” ujar Leona.

Country Director GE Healthcare Indonesia, Putty Kartika mengatakan, “Kami bangga dapat menyampaikan kerja sama dengan Primaya Hospital. Bagi GE Healthcare, kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen untuk menyediakan teknologi dan solusi kesehatan ke rumah sakit di Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia. Melalui kerjasama ini, kami optimis masyarakat dapat memiliki akses kesehatan terbaik dengan lebih mudah dan terjangkau.”

Strategic Solution Manager GE Healthcare Indonesia, Yuda Hadiprodjo mengatakan,”Dukungan strategis yang diberikan oleh GE Healthcare antara lain berupa pelatihan bagi tenaga kesehatan di Primaya Hospital dan juga memastikan kualitas pelayanan servis yang terbaik. Dengan demikian, penggunaan peralatan mutakhir yang telah terpasang di Primaya Hospital dapat digunakan dengan tepat dan optimal. Selain itu, kami juga berkomitmen memberikan update terkait teknologi dan solusi kesehatan terdepan, sehingga kami dapat mendukung upaya Primaya Hospital untuk menjadi salah satu destinasi rumah sakit pilihan, baik di dalam negeri maupun internasional (medical tourism).

Beberapa fasilitas teknologi GE Healthcare yang sudah tersedia di Primaya Hospital adalah:

  1. Revolution Maxima yaitu alat pemindai (CT Scan) yang dapat menghasilkan gambaran dengan sangat baik, kinerja alat yang cepat, dan dapat mengakomodir berbagai macam pemeriksaan. Selain dosis radiasi yang rendah, CT Scan ini juga dirancang untuk memaksimalkan setiap langkah alur kerja, mulai dari memberikan rujukan hingga pelaporan dokter. Revolution Maxima yang terpasang di Primaya Hospital adalah Revolution Maxima pertama di Indonesia.
  2. Selain Revolution Maxima, Primaya Hospital juga dilengkapi dengan berbagai peralatan dari GE Healthcare seperti MRI, USG, Cathlab, Treadmill jantung, C-arm, mesin anestesi, dan juga alat-alat penunjang Covid-19 lainnya seperti ventilator dan monitor pasien.