Marketplus.co.id – Octa Investama Berjangka sebagai broker Forex Indonesia dengan lisensi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) turut berperan aktif untuk memberi bantuan bagi masyarakat melalui kegiatan kemanusiaannya.

Berkomitmen menyediakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk kembali ke kehidupan normal setelah krisis, Octa membiayai dan mengawasi pembangunan jalan sepanjang 350 meter di Kampung Susukan, Bojong Gede, Jawa Barat. Desa ini dipilih karena belum adanya jalan penghubung dengan dunia luar.

Satu-satunya jalan pedesaan yang ada sudah sangat rusak parah, dan hampir tidak mungkin untuk melewatinya jika hujan. Dengan adanya jalan ini, anak-anak dari desa dapat dengan aman pergi ke sekolah, dan penduduk desa dapat melakukan perjalanan untuk bekerja dan mengangkut peralatan pertanian tanpa risiko.

Direktur Octa, Zulfikar Reza mengatakan, “Octa Peduli Lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Octa memahami pandemi COVID-19 sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Banyak masyarakat menurun penghasilannya karena terjangkit virus Covid-19 maupun terdampak aturan PSBB. Oleh karena itu, bantuan tunai dan pembangunan infrastruktur merupakan dua hal penting yang dapat membangkitkan kembali rasa optimisme masyarakat untuk dapat beraktivitas seperti sedia kala. Kami harap bantuan ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, dan menjadi pendorong roda ekonomi dalam menjalankan kegiatan usaha untuk masyarakat sekitar.”

Selain itu selama pandemi Octa juga telah menyumbang dana ke Yayasan Usaha Mulia (YUM) dengan akses langsung ke pasien Covid-19 sebesar Rp 97.984.001,00. Dana tersebut digunakan untuk menyediakan paket bahan pokok dan perlengkapan kesehatan bagi mereka yang tidak dapat bekerja dari rumah dan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bantuan berupa masker, paket bahan pokok seperti beras, kacang-kacangan, gula, minyak goreng, sarden, kecap, dan minyak goreng dibagikan kepada lebih dari 700 keluarga yang kurang beruntung di daerah Cipanas dan Bukit Batu, Kalimantan Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *