Marketplus.co.id – Pandemi Covid-19 telah menciptakan tren baru dalam berwisata. Salah satunya, wisatawan lebih memperhatikan protokol-protokol wisata, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, serta kenyamanan.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani mengungkapkan, kegiatan wisata minat khusus berbasis alam atau outdoor, seperti wisata adventure, bersepeda, lari akan diminati oleh masyarakat selepas pandemi Covid-19.
Sebagai olahraga outdoor, Lari berpotensi bagus untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki beberapa lomba lari marathon yang terkenal seperti Jakarta Marathon, Borobudur Marathon, Bali Marathon, Bromo Marathon, Bintan Marathon yang memiliki keunggulan untuk menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Hal ini tentunya akan menjadi diversifikasi sektor wisata, yang tentunya akan mendatangkan devisa bagi negara.
“Berlari secara virtual sudah cukup populer di kalangan penyuka olahraga lari dan kami mendukung terselenggaranya Running Indonesia Archipelago 2020 sebagai lomba lari alternatif dan unik yang meng-explore wisata di Indonesia sekaligus menggabungkan olahraga sehingga menjadi Sport Tourism secara virtual, kami pun berharap event ini menumbuhkan semangat para pecinta olahraga lari untuk dapat mengunjungi destinasi secara langsung setelah pandemi berakhir sehingga rantai ekonomi yang sempat terputus karena Covid-19, dapat hidup kembali,” kata Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf.
Event bertajuk Running Indonesia Archipelago 2020 diselenggarakan dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia, Lomba lari virtual ini merupakan lomba lari virtual terlama yang dimulai dari tanggal 18 Juli – 18 Agustus 2020 selama 32 hari dengan jarak terjauh yaitu 8,841KM.
“Pada masa New Normal ini lomba lari dan berwisata belum kembali seperti sedia kala tapi kita perlu mengajak masyarakat tetap aktif berolahraga sambil memperkenalkan destinasi wisata Indonesia. Tujuannya untuk mengobarkan kembali semangat kemerdekaan serta menumbuhkan cinta tanah air dan bangsa melalui kegiatan wisata secara virtual,” kata Santih Gunawan, dari Getfit Organizer yang memiliki gagasan dan penyelenggara lomba lari ini.
Ia juga menambahkan, lomba lari ini adalah lomba beregu dimana 1 team terdiri 8-10 orang pelari, dan terdapat 3 team yang berlomba dengan jumlah peserta 28 orang, artinya 1 pelari harus menyelesaikan jarak 884-1,105KM selama 32 hari. Berlari mulai dari titik nol Sabang sampai titik nol Merauke.
“Larinya tetap di daerah masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku tapi hasil pencapaian jarak tempuh tiap hari akan di mapping melalui google maps di Peta kepulauan Indonesia, sehingga seolah-olah pelari berlari menjelajah kepulauan Indonesia,” tutur Santih.