11 Desember 2024

Marketplus.co.id – Belakangan ini ramai perbincangan  di media sosial dan berbagai di media nasional mengenai  maraknya istri menggugat cerai ke pengadilan agama di masa pandemi ini.

Perceraian di masa pandemi covid 19  di Indonesia  megalami peningkatan secara  signifikan di beberapa daerah.  Kasus utama yang terjadi karena banyak nya suaami yang terkena PHK,yang berdampak ke perekonomian keluarga sehingga menimbulkan konflik yang berujung gugatan perceraian dari  pihak istri.

Dikutip dari laman detik.com (28/8 2020), data menunjukan pada Juni dan Juli 2020, jumlah perceraian meningkat menjadi 57 ribu kasus. 80 % kasus gugatan cerai yang ke pengadilan agama di ajukan oleh pihak Istri.

Menurut M. Agus Syafii, Konsultan Keluarga dan Juga Pemerhati Sosial, di masa pandemi ini banyak suami yang kehilangan pekerjaan seningga masalah perekonomian menjadi gangguan yang serius dalam kehidupan rumah tangga yang berimbas kepada istri yang tanggung jawabnya bertambah besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang melebihi batas kesanggupan seorang istri .

Terjadinya konflik rumah tangga  yang tak terselesaikan dan berlarut-larut menimbulkan anggapan bahwa perceraian adalah sebuah solusi.

Agus Syafii  mengatakan, perceraian bukan solusi terbaik dalam menghadapi masalah rumah tangga. Salah satu  cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu Konsultasi  keluarga.

Pola terapi konflik keluarga yang digunakan adalah “Dialogis Emansipatif”

Rumah Amalia hadir untuk membantu memberikan solusi konsultasi pasca pernikahan kepada pasangan yang akan menikah. Pasangan yang akan menikah pun bisa berkonsultasi melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp, telepon ataupun datang langsung ke lokasi tanpa dipunggut bayaran atau free.

Dalam perjalanannya selama  14 tahun, Rumah Amalia concern pada konsultasi rumah tangga. Agus Syafii berpesan, jangan pernah lelah untuk merawat rumah tangga, karena hal itu berarti merawat kemanusiaan kita. “Cara kita merawat pernikahan dengan kasih sayang,  tanggung jawab dan kesetiaan pada pasangan hidup menghindarkan kita dari perceraian,” ujar Agus Syafii.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *