Marketplus.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia telah melaksanakan banyak program guna menopang sektor pariwisata agar tidak jatuh terlalu dalam terhadap dampak pandemi.
Akan tetapi, kondisi di lapangan pun berubah secara dinamis sehingga dibutuhkan respon yang cepat juga dalam menciptakan program-program yang dapat tepat sasaran menanggulangi persoalan yang dialami para pelaku pariwisata Tanah Air.
Menurut Agustini Rahayu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf, selama pandemi ini total angka kunjungan wisatawan hanya 3,5 juta, jauh berbeda dari tahun lalu yang mencapai 16,7 juta kunjungan.
“Jadi bisa dibayangkan kayak apa mirisnya, Tahun ini masyarakat mulai berani berwisata aja udah syukur,” kata Ayu. Selain itu, pihaknya kini sedang menggenjot iklim pariwisata melalui MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Melalui MICE, diklaim bisa setidaknya menggerakkan kembali roda perekonomian meski skala kecil.
”Dari perjalanan bisnis itu hotel jadi kesewa, restoran ada yang makan, wisata-wisata kampung ada yang berkunjung. Terus terang, border belum sepenuhnya dibuka, kunjungan wisata masih sepi juga. Lewat MICE ini masih ada harapan,” jelasnya di Malang (8/12).
Ayu menambahkan, salah satu faktor penurunan jumlah wisatawan mancanegara karena banyak negara belum membuka perjalanan mancanegara, termasuk Indonesia. Jika target 6 juta terealisasi, kondisi pariwisata Indonesia sama dengan kondisi 20 tahun lalu karena kunjungan wisatawan saat itu hanya 5,7 juta orang.
“Sekalipun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menurun, namun sektor pariwisata sekarang sudah mulai bangkit perlahan. Kemenparekraf saat ini gencar mengembangkan sektor meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) yang dikemas lebih kecil dan sesuai standar protokol kesehatan pariwisata yang bernama CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety & Environment sustainability),” paparnya.
Diyakini Agustini Rahayu bahwa dengan menggelar MICE, akan mendorong bergeraknya roda perekonomian pelaku pariwisata seperti hotel, restoran, dan sejumlah tempat lainnya.