8 Oktober 2024

Marketplus.id – Hasil survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) pada 2014-2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, pada 15 provinsi di Indonesia, memperlihatkan angka kebutaan mencapai 3%.

Wilayah ini mencakup 3 propinsi di Sumatera, DKI Jakarta, 3 propinsi di Jawa, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, 2 propinsi di Sulawesi, Maluku dan Papua Barat.

Penyebab utama kebutaan dan gangguan terbesar pada penduduk usia diatas 50 tahun di Indonesia adalah akibat katarak yang tidak dioperasi dengan proporsi sebesar 77,7%, yakni sekitar 71,7% penyebab kebutaan kepada laki-laki dan sekitar 81% pada wanita.

Alasan utama penderita katarak di Indonesia tidak dioperasi antara lain karena tidak mengetahui jika menderita katarak, tidak tahu bila katarak dapat disembuhkan, alasan biaya hingga takut dioperasi.

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan operasi katarak secara cuma-cuma kepada masyarakat kurang mampu.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung program pemerintah mengentaskan masalah kebutaan yang disebabkan oleh katarak di Indonesia.

Menurut Kun Wahyu Wardana, Direktur Kepatuhan dan SDM Askrindo, operasi katarak gratis ini dilakukan melalui 4 tahapan yang telah dimulai sejak Maret hingga April 2021, dengan jumlah penerima manfaat sekitar 200 orang dari kelompok mustahik, yang dilaksanakan di kantor lembaga program Rumah Sehat Baznas, untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Kami sangat berharap dengan adanya operasi katarak ini, jumlah orang yang mengalami kebutaan akibat katarak secara perlahan dapat dikurangi, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal dan produktif, yang pada akhirnya akan berdampak pada aktivitas perekonomian yang kembali bergerak,’’ ujar Kun, (19/04).

Ia menambahkan, kegiatan operasi katarak ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) pada program Askrindo Peduli Kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *