
Marketplus.id – Pada masa pandemi covid-19, setiap individu perlu menguasai bahwa literasi digital merupakan kecakapan penting yang dibutuhkan untuk beradaptasi di zaman yang serba modern ini serta untuk mengantisipasi penyebaran informasi negatif di masa pandemi ini.
Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis dan pembelajaran ilmu lainnya. Setiap orang hendaknya dapat bertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang digelar di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, (2/6), Drs. Agung Santoso, Direktur Pt Jaya Mandiri Plus Group Jawa Timur mengatakan, “Pada momen covid-19, di mana banyak masyarakat terkena PHK atau kehilangan penghasilan. Sedangkan untuk lowongan pekerjaan tidak ada dan kebutuhan hidup terus berjalan. Untuk itu banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online. Seharusnya masyarakat harus berhati-hati. Karena ada pinjaman online resmi dan tidak, yang tidak resmi akan memaksakan diri peminjam”.
Lanjut Agung, Masyarakat kadang merasa butuh daripada menunggu yang terlalu lama apalagi cepat pelayanannya. “Tapi yang paling berbahaya ketika tidak memperhitungkan secara cermat cashflow dengan bunga yang cukup tinggi. Masyarakat dapat terjerat hutang. Seharusnya masyarakat mengecek terlebih dahulu apakah pinjaman online tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keungan (OJK), cek bunga, jatoh tempo jelas, jumlah pinjaman harus diperhatikan, harus ada unsur waspada tidak ada paksaan,” terangnya.
Wahyudi, Direktur LBH dan Dosen INSURI Ponorogo & Dosen IAIN Ponorogo, menambahkan, fenomena dunia digital saat ini dengan hadirnya pinjaman online, di mana pihaknya sangat sering mendapatkan telpon dari pinjaman online yang menyampaikan kalau bisa dapat pinjaman online.
“Hal ini seharusnya perlu diwaspadai dan juga lebih memberikan edukasi kepada masyarakat awam secara hukum ataupun finansial, siap mendampingi perkara seperti ini. Karena pinjam meminjam pidata, tapi ada penipuan ancaman, tidak terjebak pinjaman online illegal bukan hanya melarang membatasi tapi juga memberikan contoh,” katanya.
Dr. Luqman, Guru, Dosen Sastra Inggris Unisma Malang, menerangkan tips memilih e-wallet yang aman, seperti membuat password yang aman, rahasiakan kode OTP, awasi jumlah saldo, selalu rek riwayat transaksi, pakai antivirus, batasi saldo, jangan menghubungi orang tak dikenal, lakukan tindakan pencegahan sesuai anjuran aplasikasi dan tentunya pilih aplikasi terpercaya.