
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Probolinggo, (21/6).
Acara dipimpin oleh Moderator, Fahri Sunandar, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Arief Budiono S.T, M.M, Chustini, M.Pd, Martin Anugrah, Elly Nurul dan Anelies Praramadhani.
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Pengembangan SDM Melalui Program Literasi Digital” dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital. Dengan jumlah 262 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Anelies Praramadhani adalah mengapa pemberitaan soal covid 19 di media menggunakan kata-kata yang terlalu ‘sensasional dan menakutkan? Seperti penggunaan kata “virus pembunuh” atau ‘penyakit yang mematikan?
Menurut pakar media Prof Karin Wahl-Jorgensen ketakutan dan kepanikan disebabkan oleh pemberitaan media karena reaksi warga yang berlebihan dianggap lebih beresiko, ketimbang virus itu sendiri.
Anelies menuturkan, sebagai jurnalis harus mengedepankan etika, ciri hoax itu sensional, tidak objektif dan tidak seimbang, seharusnya etika jurnalisme harus selogis dan seobjektif mungkin.
“Kita berada di posisi panik karena banyak pemberitaan yang tidak benar. Ketakutan salah satunya adalah banyak jurnalis yang terbebani karena jurnalis dianggap tidak professional sedangkan mereka sudah sebisa mungkin untuk subjektif mungkin. Sebagai seseorang pengguna kita memiliki tanggungjawab, kita harus pandai membaca dan menyaring data hoax, selalu berpikir positif dan berusaha jika menyebar sesuatu itu bermanfaat untuk orang lain,” jelasnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.