Marketplu.id – Berinteraksi di dunia digital tidak ada bedanya denga berinteraksi di dunia nyata. Ada batasan, norma dan aturan. Bedanya kalau berinteraksi di dunia digital kita tidak berinteraksi secara langsung melainkan menatap layar.
“Sering kali kita merasa berinteraksi di dunia digital seperti berinteraksi sendirian sehingga seringnya mereka kebablasan sehingga menimbulkan ujaran kebencian, hoaks, dan bullying. padahal tidak,” ungkap Haydar Iskandar, Pimpinan Redaksi banggakencana.net dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (29/6/2021).
Haydar menambahkan, ada dua kuncinya supaya tidak kebablasan di dunia digital, seperti mendesain pesan. Maksudnya adalah saat akan membagikan konten di media sosial atau platform lainnya harus melihat apakah nanti konten tersebut menyinggung.
“Selanjutnya adalah memproses informasi, bagaimana memproses informasi yang di dapatkan ditelaah terlebih dahulu. Apakah informasi tersebut benar atau salah? Seperti contohnya di kampung saya banyak beredar informasi yang salah seputar vaksin. Sehingga banyak masyarakatnya tidak mau divaksin takut abis vaksin meninggal. Kuncinya kita harus memproses informasi yang didapatkan jangan sampai nanti kita share informasi sebelum kita tahu kebenaran informasi tersebut,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, karakter Pancasila akan melindungi generasi muda dari berbagai pengaruh negatif digital. “Saat ini terjadi generasi muda kita bangga terhadap perbuatan yang tidak baik di dunia digital maupun kenyataannya. Seperti mereka memposting foto yang tidak pantas, cacian saat ini terjadi banyak perang status sindir menyidir lewat status,” katanya.
Lanjutnya, yang harus dilakukan adalah penanaman karakter dengan dilakukan melalui tiga pendekatan seperti keteladan, pembiasaan dan pengajaran. Ketiga pendekatan harus dilakukan lewat tiga ranah pertama lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
“Khusus dari lingkungan rumah, saat ini orang tua sangat melepas anak-anak bermain media digital dan orang tuanya memfasilitasi dengan membelikan smartphone canggih atau komputer dan diletakan di dalam kamar. Sehingga membuat orang tua sulit mengkontrol anak. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini,” tuturnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (29/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara RM Iskandar Zulkarnaen (Chief Technology Officer PT. Santara Daya Inspiratama), Inayah Swasti Ratih (Dosen STEBI Badri Masduqi & Tim Pengembangan Media Digital Edukasi Ekonomi Islam), Ananda Olga Ulima (Account Manager at Ruangguru), dan Key Opinian Leader Ummul Khair (Founder Labur Batik).