22 April 2025

Marketplus.id – Transaksi digital merupakan pembayaran nontunai (cashless), seperti mobile banking atau perangkat transaksi virtual lainnya. Biasanya, transaksi digital ini mulai banyak digunakan semenjak masa pandemi dan dilakukan hanya via smartphone yang terhubung ke internet.

“Transaksi ini makin populer dan diminati masyarakat Indonesia saat ini, terbukti menurut data dari Bank Indonenesia di tahun 2019 telah terjadi 4,7 juta jumlah transaksi online dan 128 triliun volume transaksi di Indonesia,” papar Maria Dina Yuliana seorang Social Media Specialist di EDP, saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (3/9/2021).

Keuntungan menggunakan transaksi digital yaitu, meningkatkan keamanan pembayaran karena adanya kode keamanan yang harus digunakan saat bertransaksi, transaksi lebih cepat dan pembayaran bisa kapan pun dan di mana pun, serta lebih aman dibandingkan cash karena kita tidak perlu membawa banyak uang.

Contoh transaksi digital yang paling sering digunakan antara lain untuk membeli pulsa, membayar tagihan listrik, membeli tiket transportasi, membayar iuran BPJS, dan belanja online melalui marketplace.

Layanan keuangan yang saat ini telah berkembang secara digital di Indonesia yaitu adanya internet banking, digital payment, mobile banking, dan electronic wallet. Internet banking dan mobile banking ini dilakukan dan disediakan oleh institusi perbankan. Sementara digital payment dan electronic wallet biasanya disediakan oleh penyedia jasa, seperti OVO, Gopay, Dana, dan sebagainya.

“Keempat layanan ini semakin populer di kalangan masyarakat yang membuat transaksi digital juga terus mengalami peningkatan,” jelas Maria.

Dengan segala kemudahan yang ada dalam melakukan transaksi digital, sebagai pengguna kita tetap perlu memperhatikan keamanannya. Maria menyampaikan, tips aman dalam bertransaksi digital yang bisa diterapkan agar tidak asal saat bertransaksi digital. Pertama, menghindari penggunaan Wi-Fi publik untuk transaksi keuangan agar data kita tidak bisa diakses hacker dan orang tidak bertanggung jawab. Kedua, belanja online di situs atau aplikasi yang terpercaya.

Lanjutnya, ketiga, tidak sembarangan memberikan OTP, biasanya transaksi digital memerlukan OTP yang akan masuk ke nomor kita. OTP ini tidak boleh diketahui oleh siapapun karena dengan bermodalkan OTP, pelaku kejahatan memiliki peluang untuk mengakses data keuangan kita. Keempat, rutin mengganti kata sandi untuk menghindari kejahatan. Kelima, aktifkan notifikasi.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (3/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Keke Michelle Awuy (Tenaga Ahli DPR RI), Dimas Dwi (Dosen Bahasa Inggris Polinerma dan UB Malang), Eni Mahzumah, Lintang Pandu sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *