Bone, 8 September 2021 – Sebanyak 649 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan secara virtual pada 8 September 2021 di Bone, Sulawesi Selatan. Adapun tema yang dibahas adalah “Tips Dampingi Anak Belajar di Masa Pandemi”. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini dipandu oleh Desmona sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber, yang terdiri dari praktisi media dan Digital Trainer, Steven Sondakh; peneliti dan pendidik, Nur Wahyuni; dosen Komunikasi Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, Doddy Kurniawan; serta guru dan kreator konten, Muslimin. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, Steven Sondakh, membawakan tema “Positif, Kreatif dan Aman di Internet”. Steven menyarankan untuk menggunakan internet sesuai kebutuhan agar tidak menjadi candu. “Kecanduan internet bisa berdampak buruk, seperti perubahan mood, kualitas tidur terganggu, bahkan kehilangan teman di dunia nyata karena waktunya habis di internet,” terangnya.

Berikutnya, Muslimin menyampaikan materi “Bahaya Pornografi”. Salah satu bahaya pornografi adalah memicu keinginan mencoba dan meniru. Menurut Muslimin, anak dan remaja lebih rentan terhadap paparan gambar porno karena adanya neuron cermin di otak. “Anak-anak belajar sebagian besar melalui peniruan dan melibatkan neuron cermin. Hal ini dapat mendorong anak untuk mencoba dan meniru apa yang dilihatnya,” tuturnya.

Pemateri ketiga, Doddy Kurniawan, mengusung tema “Peran Komunitas Akademik dalam Literasi Digital”. Ia menyampaikan, komunitas akademik dituntut mampu menyelaraskan antara perubahan zaman beserta kecanggihan teknologinya dengan nilai-nilai budi pekerti. “Sehingga, komunitas akademik bisa menjadi benteng moral bagi anak-anak agar mereka dapat tumbuh beriringan dengan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif,” paparnya.

Adapun, Nur Wahyuni sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Peran Orangtua dalam Pendidikan Internet Sehat dan Aman untuk Anak”. Ia mengatakan, untuk mengatasi anak yang kecanduan internet, orangtua harus mengalihkan perhatian anak dan melibatkan mereka dalam kegiatan positif yang tidak terfokus ke internet. “Lakukan aktivitas nyata, misalnya kalau anak perempuan ajak masak di dapur, kalau laki-laki ajak main bola. Seminggu sekali luangkan waktu untuk keluarga dengan kesepakatan bahwa hari itu no gadget,” ujarnya.

Berikutnya, moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat dengan berbagai pertanyaan menarik yang dilontarkan para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Dampak negatif internet, anak sering berbahasa kurang sopan akibat mengikuti tren. Apa yang harus dilakukan?” tanya Sanny Jauwahannes, salah seorang peserta. Nur Wahyuni menegaskan, orangtua harus paham internet dan media sosial, sehingga bisa memberikan pengertian ke anak bahwa di dunia maya juga ada batasan dan etika. “Jelaskan apa yang boleh dan tidak boleh. Misalnya saat menggunakan medsos, tidak boleh melakukan perundungan dan ujaran kebencian. Beri contoh bahwa ayah dan bundanya juga tidak melakukan itu,” tuturnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *