
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kota Surabaya, (23/9).
Acara dipimpin oleh Moderator, Iman Dwihartanto, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Syifa Syarifah Alamiyah, Gilang Gusti Aji, Khelmy K Pribadi, Akhmad Firman Namal dan Rizky Ardi Nugroho.
Dengan jumlah 255 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Akhmad Firman Namal adalah Apa yang kita lakukan setelah tahu data digunakan atau bocor?
Akhmad Firman Namal menerangkan, “Kalau data sudah bocor, kita tidak panik. Karena kalau panik, malah emosi dan tidak bisa berpikir rasional. Kalau ini ada hubungannya dengan perbankan, segera kontak ke bank dan amankan rekening kita. Jelaskan keadaan dan situasinya, minta blokir antisipasi transaksi gelap pakai data diri kita. Kalau nomer telp bocor, minta teman lain umumkan di media sosial, atau WAG kalau nomer kita dibajak. Biar teman-teman kita waspada kalau ada kontak pakai nomer kita, misal untuk pinjam uang. Sosial media menawarkan fitur yang selalu menarik untuk berpeluang dimanfaatkan pihak lain. Stop sebaran data pribadi”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.