Palu, 1 Oktober 2021– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 1 Oktober 2021 di Palu, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Lindungi Diri dari Bahaya Pornografi”.
Terdapat empat narasumber yang akan mengisi sesi webinar pada siang ini, di antaranya Yusuf Abid selaku Business Development, Ravianka Calista Lamancha selaku narablog dan Womenpreneur, Valentina Melati selaku narablog & kreator konten digital, serta Uswah Zaidham selaku Entrepreneur of MengASIhi bareng @momung.id. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desi Dwi Jayanti. Kegiatan yang kembali diadakan di Palu ini dihadiri oleh 342 peserta dari berbagai kalangan usia dan profesi.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, hadir Yusuf Abid sebagai pemateri pembuka yang membahas tema “Keterampilan Digital dan Belajar Secara Daring”. Yusuf mengatakan, pembelajaran daring dan luring memiliki banyak perbedaan, salah satunya siswa dituntut untuk menyalakan kamera agar belajar lebih fokus. Hal tersebut harus diiringi disiplin dari siswa tersebut. “Kelebihan belajar daring adalah dapat diakses dengan mudah, sedangkan kekurangannya terkait keterbatasan akses internet,” ujarnya.
Selanjutnya, Ravianka Calista Lamancha mengangkat tema “Lindungi Diri dari Bahaya Pornografi”. “Pornografi dapat membuat anak-anak menjadi cemas karena hasrat seksual mereka tidak tersampaikan, sehingga mereka menjadi syok”, tutur Ravianka. Ravianka menambahkan bahwa kecanduan pronografi dapat membuat sel otak bagian depan menyusut, sehingga mengacaukan rangsangan dalam pengiriman pesan. “Salah satu faktor penyebab anak terpapar pornografi adalah pengaruh teman sebaya dan lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Pemateri ketiga, Valentina Melati, mengusung tema “Budaya Digital”. Kata dia, penggunaan internet dan gawai pada anak perlu dibatasi karena dapat mengganggu perkembangan kognitif, tidak dapat berempati, dan menjadi malas berpikir. Ia juga menyajikan 7 tips pengasuhan digital yang baik, meliputi menjaga komunikasi dengan anak, membekali diri dengan cara terus belajar, menggunakan aplikasi pengontrol, membuat aturan dasar berinternet, menjadi teman anak, menggunakannya secara bersama, serta menjadi panutan digital yang baik.
Pemateri terakhir pada sesi hari ini adalah Uswah Zaidham yang membawakan tema “Peran Orangtua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Uswah mengatakan, “Memberikan edukasi tentang literasi digital adalah satu hal, namun, tidak berarti orangtua bisa lepas tangan begitu saja atas keselamatan dan kenyamanan putra-putinya ketika menggunakan internet”. Uswah juga membagikan tips bagi orangtua untuk mendiskusikan kebutuhan, tanggung jawab, dan risiko pada anak-anak untuk berinternet sehat dan aman.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu peserta, Amanda, bertanya mengenai seberapa amankah transaksi digital. Menurut Yusuf, 99% transaksi digital adalah aman karena transaksi tersebut diawasi oleh Bank Indonesia selaku regulator dan juga OJK.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.