
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Gresik, (8/10).
Acara dipimpin oleh Moderator, Adelia Rahmawati Putri, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Ir. Andre Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc., M. Verdi Fahrudin, S.Pd., M.Pd., Gr., M. Alvin Nur Choironi, Bagaskoro, S.Kom., MM. dan A. Ridha Ardhillah, SH.
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Era Serba Digital Treasure Or Pressure” dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.
Dengan jumlah 340 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Ir. Andre Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc.. adalah Salah satu kekurangan online markerplace adalah sulit mendapatkan kepercayaan. Penjualan online sejak dulu dikenal dengan scamming, penipuan, dan juga barang-barang ilegal. Terlebih di dalam online marketplace, kita akan ikut bersaing dengan oknum penjual yang tidak bertanggungjawab. Bahkan produk kita punya kemungkinan untuk ditiru. Lantas bagaimana cara mengatasi kompetitor yang meniru jenis produk yang kita buat karena tentunya hal tersebut akan merugikan dan bisa membahayakan masa depan produk kita di kemudian hari? dan apakah sah sah saja meniru produk orang lain tanpa seizin market leader?
Andre Parvian Aristio menjelaskan, “Menggunakan market place yang standart seperti tokopedia, zalora, dll. Karena mereka pengamanannya mencukupi. Market place kita harus di daftarkan karena agar memiliki perlindungan hukumnya (HAKI). Alih-alih takut produk ditiru lebih baik kita mempertahankan kualitas produk kita karena hal itu yang lebih baik dilakukan”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.