Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Gresik, (19/10).
Acara dipimpin oleh Moderator, Salma Nafi’ aturrofi’ah, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Arief Budiono S.T,M.M, Andhi Sulandra, S.Pd, Rachel Octavia, Akhmad Firmannamal, Ph.D dan FARRAS ARDIANA (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah Pentingnya Memahami Penerapan Privasi Di Era Digital dan masing-masing narasumber berbicara dari sudut pandang empat pilar utama Literasi Digital.
Dengan jumlah 505 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Rachel Octavia adalah Ada ungkapan bahwa pemerkosaan dipancing oleh cara berpakaian atau bahasa tubuh dari perempuan yang memancing laki-laki. Selain itu, tidak dapatnya laki-laki menjaga pandangannya. Lalu bagaimana cara mencegah terjadinya pemerkosaan bagi kedua belah pihak (laki-laki & perempuan).
Rachel Octavia menuturkan, “Asumsi masyarakat; cara berpakaian menyebabkan pelecehan seksual? Tidak, lebih dari 60% korban pelecehan seksual mengenakan outifit yang layak. Keluar malam paling berbahaya? Tidak. Kejadian pelecehan seksual paling banyak terjadi di siang dan sore hari. Transportasi umum yang paling banyak terjadi pelecehan sosial; bus, angkot, KRL, ojol, ojek konvensional. Yang harus dibenahi adalah mindset kita. Mudah-mudahan pengetahuan kita lebih mumpuni agar kalau tau, kita bisa melapor. Kita spread awareness. Pemerintah harus ada sanksi hukum untuk efek jera pelaku. Kesadaran ini adalah bagian dari etika dan keamanan digital. Kita gaungkan, kita bawa nama pihak lain dalam bertindak”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.