Marketplus.id – Lazimnya ketika melamar kerja Anda akan membawa Curriculum Vitae (CV) yang mampu menunjukan pengalaman dan sejauh mana keahlian. Namun di era globalisasi nampaknya eksistensi CV sudah bergeser urgensinya menjadi jejak digital. Ini penting sekali karena perusahaan selain melihat CV Anda yang mentereng, mereka akan melihat rekam jejak digital saat Anda hendak melamar sebuah pekerjaan.
Devi R. Ayu, Founder & CEO Cindaga Comms Consultant Cindaga.com Malang mengatakan, bukan tidak mungkin manajer perekrutan (HRD) selain melihatnya dari CV mereka juga akan memperhatikan apa yang ada di sosial media Anda dan aktivitas Anda di internet.
Dengan sekali ketik, semua jejak digital terekam. Untuk itu, ketika hendak melamar kerja, atau ketika Anda suatu saat butuh kerja, pastikan rekam jejak digital Anda dari sekarang. Buatkan konten konten positif, jangan mengunggah konten yang mengundang konflik atau yang mengandung SARA dan pornografi.
“Mulai sekarang share (bagikan) konten-konten yang positif karena nomor satu adalah jejak digital. Dan jejak digital itu sulit dihapus, Jadi cobalah untuk berkata yang bagus-bagus. Jangan suka menulis ujaran kebencian. Jejak digital yang bagus akan menguntungkan,” terang Devi dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (22/10/2021).
Ia menambahkan, menyisakan jejak digital yang jelek akan membuat manajer perekrutan berpikir ulang untuk memperkerjakan Anda. Bisa saja, jejak digital yang Anda perlihatkan jadi tidak sesuai dengan kualifikasi yang mereka butuhkan.
“Jadi manfaatkan booming digital ini, ini bagus sekali peluangnya. Tapi harus imbangi dengan literasi digital sehingga booming digital tidak disalahgunakan,” pungkasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (22/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Djoko Priyanto (Guru SMPN 1 Ngawi), Maria Anishya (Dosen Praktisi Komunikasi Broadcasting & Host), I Nengah Suka Arta (Staf Humas Hindu Kamwil Kementerian Agama Jawa Timur), dan Sari Kusumaningrum (Presdir PT Juwita Bersinar Indonesia & Founder of The S media) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.