14 Oktober 2024

Marketplus.id – Etika menjadi salah satu hal penting bagi tenaga pendidik. Guru yang beretika mampu membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Etika ini perlu diterapkan baik dalam pembelajaran tatap muka maupun online.

Online learning merupakan keterampilan dan kemampuan yang perlu dikuasai pendidik. Setelah siswa mempelajari sesuatu dari kegiatan pembelajaran ini, siswa akan mengalami dampak, seperti paham dan terampil untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran.

“Sebagai pendidik kita harus punya kesadaran yang tinggi dalam beretika dan tahu pentingnya menunjukkan sikap yang beretika dari seorang muridnya,” ujar Dian Swika, Praktisi Olahraga dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, dalam kegiatan belajar mengajar, etika bisa diterapkan oleh seluruh murid ketika guru sebagai pendidik juga mencontohkannya. Dalam mengajar daring, etika yang diperlukan ialah komitmen untuk meningkatkan kemampuan dalam menguasai teknologi, reflektif mengevaluasi kemampuan diri, menganalisis situasi, serta membangun pengakaman dalam penggunaan teknologi.

Dian menuturkan, guru beretika perlu berkolaborasi dalam dunia digital. Di samping itu, guru juga perlu berprinsip dalam berperilaku dan memiliki integritas untuk menghadapi perubahan lingkungan digital.

“Guru yang beretika pasti harus cerdas dalam memilih informasi, berpikir kritis dan logis, serta mengaplikasikan berbagai konsep teknologi. Kecerdasan dalam memilih sumber terpercaya adalah etika mendasar bagi kita sebagai guru daring,” ungkap Dian.

Lanjutnya, guru yang beretika memiliki inofatif dalam membuat gagasan dan langkah-langkah yang berdampak untuk lingkungan digital. Hal ini membuktikan tanggung jawab kita sebagai pendidik. Lalu, guru juga berdaya dalam memfasilitasi dan menggerakkan lingkungan sekitar untuk menciptakan dan memelihara lingkungan digital.

Namun, kesuksesan pembelajaran daring tidak hanya dipengaruhi kompetensi gurunya saja. Interaksi antara guru dan murid pun mempengaruhi. Antara keduanya harus saling memanusiakan hubungan dan memahami. Guru sebagai pendidik harus memperhatikan murid terkait akses dan penggunaan teknologinya. Membuat refleksi dan kesepakatan bersama dengan murid tentang capaian belajarnya dan harapan terhadap interaksi belajar daring.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (26/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Muh. Nurfajar Muharom (Relawan TIK Indonesia), Tetty Kadi (DPR RI 2009-2014), Chiara Chiasman (Co-Founder of Finest Sangjit), dan Clarissa Darwin sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *