22 April 2025
WhatsApp Image 2022-07-05 at 19.06.08

Marketplus.idMasih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pemilahan sampah, termasuk sampah plastik, dari rumah, padahal pemilahan sampah dari sumbernya merupakan kunci suksesnya implementasi ekonomi sirkular.

Data dari National Plastic Action Partnership pada April 2020 menyebutkan bahwa terdapat 67,2 juta ton sampah di Indonesia yang masih menumpuk setiap tahunnya. Sekitar 600.000 ton dari sampah tersebut masuk ke sungai, danau, dan laut. Paling banyak sampah berasal dari rumah tangga.

Forum Indonesia Asri (FIA), sebuah platform edukasi mengenai isu keberlanjutan, menggelar kolaborasi bersama influencer sekaligus Founder Seasoldier, Nadine Chandrawinata bertajuk #WaktuIndonesiaBersih: “Manfaat Baik dari Pilah Sampah Plastik” pada Jumat, 1 Juli 2022.

Acara ini diadakan secara live di media sosial Instagram @forum.indonesia.asri (Forum Indonesia Asri). Hadir pula narasumber yaitu Circular Economy Specialist PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri), Nicko Setyabudi.

Menurut Nadine Chandrawinata yang menerapkan pilah sampah di rumahnya sendiri, beberapa kali dalam memilah sampah ia  kerap melakukan kesalahan, seperti memasukkan sampah organik dan sampah plastik ke dalam wadah yang sama.

“Memulainya harus diawali dengan memilah organik dan non-organik dulu. Kemudian residu. Tapi ingat ya, semua tidak ada yang instan, pasti ada kesalahan. Tapi dari kesalahan kita bisa belajar besoknya, kita belajar lagi. Mulai dari komitmen; itu adalah hal yang paling penting,” ujar Nadine.

Circular Economy Specialist Chandra Asri, Nicko Setyabudi juga menjelaskan bahwa pemilahan sampah dari rumah adalah kunci keberhasilan dari konsep ekonomi sirkular.

“Sampah yang telah terpilah dengan baik dari rumah bisa diolah kembali untuk kemudian menjadi bahan baku yang baru dan dimanfaatkan,” katanya.

Salah satu penerapan ekonomi sirkular yang telah dijalankan oleh Chandra Asri adalah program SAGARA, di mana Chandra Asri berkolaborasi dengan masyarakat dan nelayan di Anyer, Banten untuk mengumpulkan sampah plastik dari lautan, serta di wilayah pesisir laut dan lingkungan sekitarnya untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut.

Sampah plastik yang terkumpul kemudian dipilah, dibersihkan, kemudian diolah. Sampah plastik bernilai tinggi dapat digunakan oleh warga menjadi tabungan melalui mitra Bank Sampah Digital. Sampah plastik bernilai rendah kemudian dibawa ke Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) untuk diolah menjadi bahan bakar yang dapat dipergunakan oleh para nelayan pergi melaut dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Program SAGARA ini sudah berjalan selama hampir satu tahun dan sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 10 ton sampah dan membantu mencegah sampah berakhir di laut dengan lebih 800 orang terlibat dalam program tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *